Mohon tunggu...
Bakri Dahlan Pasangkie
Bakri Dahlan Pasangkie Mohon Tunggu... Penulis - Penulis lepas

Seorang yang pernah menjadi wartawan di beberapa media seperti Harian Fajar, Pedoman Rakyat dan Tegas.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tentang Selembar Surat

6 Oktober 2023   18:35 Diperbarui: 6 Oktober 2023   18:39 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ribuan kenangan melintas di jendela ingatan
Waktu berputar dan kenangan mengalun pada pukul 03.08 dini hari
Kasih tidak memerlukan ucapan
Ketika bayang masa lalu terlintas di beranda
Cinta tanpa kata-kata

Tapi kata-kata itu kembali meluncur bersama udara dingin pada Jumat menjelang subuh
Selembar surat yang selama ini menemani hari-hariku membuka kenangan awal pertemuan kita
Goresan tangan berusia lebih 30 tahun membawaku kembali menikmati awal pertemuan kita di kampung Bugis sana

Jalan Tuhan mempertemukan kau dan aku
Dan kini kau berbaring, tak berdaya, diam, terbelenggu
Doaku bergetar dini hari ini
Untukmu
Untukku
Untuk anak-anakmu
Kami ada dalam dirimu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun