Mohon tunggu...
Bakri Dahlan Pasangkie
Bakri Dahlan Pasangkie Mohon Tunggu... Penulis - Penulis lepas

Seorang yang pernah menjadi wartawan di beberapa media seperti Harian Fajar, Pedoman Rakyat dan Tegas.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ujung Pengabdian

21 Juni 2021   11:10 Diperbarui: 21 Juni 2021   11:14 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tangis pecah menerjang pagi buta
Suara mesjid membangunkan satu kampung
O, putaran bumi
O, roda hidup
O, sahabat
Jangan biarkan diriku kembali mengenang masa lalu

Dalam kekusutan logika dunia
Kemarin aku masih melihatmu tersenyum
Terburu-buru memalingkan wajah arah kiblat
Aku memanggil namamu
Tapi kau lebih senang menyapa Kekasih setiamu

O, para leluhur Tana Ugi
Anak cucumu di jaman raja-raja internet
Mencari panutan yang pantas diikuti
O, penguasa jagat raya
Kau memanggil sahabatku dipagi buta
Meninggalkanku dalam pertarungan tanpa ujung
Bagaimana membaca roda jaman bersamamu
Sementara kau telah sampai di ujung pengabdian

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun