Mohon tunggu...
Benz_Hermawan
Benz_Hermawan Mohon Tunggu... Penjahit - Tukang Jait

Menulislah

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ketika "Persusuan" Diperebutkan di PPKM Darurat

14 Juli 2021   13:35 Diperbarui: 14 Juli 2021   13:46 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Berbondong bondong lari tunggang langgang ambil sana ambil sini. Serobot sana serobot sini. Tak peduli harus antri, mereka yang panik membeli yang tersisah.

Situasi seperti ini seakan mencekam, panik buying yang diperagakan masyarakat seolah negeri ku ini Siaga Satu.

Masih ingat video viral panic buying yang beredar antar grub grub wa, medsos, hingga status, bagaimana kerumunan orang berebut susu kaleng beruang saat PPKM Darutat Jawa-Bali diberlakukan.

Entah harus mengernyitkan dahi atau bagaimana, nyatanya pembelian sekala besar masyarakat ini menjadi pemandangan. Kabarnya susu kaleng beruang dapat membantu meningkatkan daya tubuh selama pandemi Covid-19.

Khasiat susu kaleng bergambar beruang ini juga dibedah beberapa media. Entah ini aji mumpung atau promo gratis. Tapi sebagai pandangan awam terkait "Persusuan". Apakah yang dijabarkan itu tidak berlaku bagi susu sejenis lainnya? Yang tau komen donk!!!.

Setahuku susu memang bisa meningkatkan imunitas tubuh. Didalam komposisinya susu mengandung nilai gizi yang baik, mulai dari protein hingga mineral yang bagus untuk kesehatan, bukan hanya berada di susu beruang lho.

Belum usai terkait "Persusuan". Kini masyarakat juga dihadapkan kelangkaan pada tabung Oksigen. Entah ini juga panik buying atau kebutuhan tapi berbicara oksigen memang dibutuhkan menyusul krisis oksigen dibeberapa rumah sakit gegara meningkatnya jumlah pasien Covid-19.

Terlepas masalah "Persusuan" ataupun kebutuhan oksigen hingga obat anti covid yang mulai melambung tinggi. Jangan sampai perilaku egois menghidapi diri kita ditengah pandemi.

Kita boleh panik, tapi jangan sampai Kepanik kita merugikan mereka yang membutuhkan. Lihat kebutuhan, sebab disekeliling kita masih ada yang lebih butuh. Kita boleh memiliki sesuatu yang kita inginkan namun jangan sampai hal itu hanya proses meniru karena adanya masyarakat yang berbondong-bondong membeli.

Ingat Pandemi ini belum berakhir. Ikhtiar dan berdoa menjadi kunci termasuk 5 M yakni memakai (Masker, Masker, Masker, Masker dan  Masker) termasuk tetap Prokes.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun