Mohon tunggu...
Bakhtiar
Bakhtiar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiwa Psikologi

Mahasiswa Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Lawan Rasa Insecurity, Mahasiswa PMM UMM Kelompok 24 Gelombang 9 Adakan Webinar Bersama Ahli Psikologi

16 Juli 2021   14:20 Diperbarui: 16 Juli 2021   15:00 486
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sesekali merasa cemas dan ketakutan merupakan hal yang sangat wajar, tetapi apakah kamu mengalami perasaan tersebut secara terus-menerus? Perasaan ini dapat menandakan bahwa kamu sedang mengalami insecure. Menurut Abraham Maslow, insecure adalah suatu keadaan seseorang yang merasa tidak aman, menganggap dunia sebagai sebuah hutan yang mengancam dan kebanyakan manusia berbahaya dan egois. Orang yang mengalami insecure umumnya merasa ditolak dan terisolasi, cemas, pesimis, tidak bahagia, merasa bersalah, tidak percaya diri, egois, dan cenderung neurotik. Mereka akan berusaha untuk mendapatkan kembali perasaan secure (aman) dengan berbagai cara.

Melihat fenomena tersebut, kelompok Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) 24 gelombang 9 melakukan survei yang dilakukan kepada pengguna twitter yang menunjukkan bahwa terdapat 70 responden dengan skor insecure rendah, 641 responden dengan skor insecure sedang, dan 1006 responden dengan skor insecure tinggi.

Berdasarkan hal tersebut, mendorong kelompok PMM 24 gelombang 9 untuk melakukan serangkaian webinar pada Sabtu dan Minggu 03-04 Juli 2021 yang dihadiri oleh 288 peserta dari seluruh Indonesia dengan rentang usia 15-26 tahun. Seri webinar ini melibatkan dua pemateri luar biasa pada bidangnya. Pemateri pada hari pertama adalah seorang  pemerhati kesehatan mental dan dosen fakultas psikologi UMM Dian Caesaria Widyasari, M.Sc dan lulusan fakultas psikologi UMM yang juga sebagai Co-Founder Catatan Psikologi Dhimas Fachri Aziza, S.Psi. Kedua pemateri telah membuktikan secara ilmiah bahwa fenomena insecurity yang dialami oleh beberapa orang memiliki teori dan ditemukan penyebab serta cara mengatasinya. Melalui seri webinar ini pemateri juga berikan edukasi tentang cara mengatasi insecurity.

Pada seri pertama webinar peserta diberikan pemahaman diri menggunakan aspek-aspek psikologis seperti self-awareness, self-concept, dan self-regulation. "Insecure  adalah perasaan tidak mampu, kurangnya harga diri, percaya diri, dan ketidakmampuan untuk mengatasi, disertai dengan ketidakpastian umum dan kecemasan tentang tujuan, kemampuan, atau hubungan dengan orang lain. Insecure juga terjadi ketika keinginan diri ideal belum sesuai dengan diri sekarang." Jelas Dian Caesaria, M.Sc, seorang pemerhati kesehatan mental dan Dosen Fakultas Psikologi UMM menuai banyak antusias peserta dalam pertanyaan di kolom komentar zoom. Dian Caesaria juga menambahkan cara meningkatkan keterampilan kesadaran diri dengan teori Johari Window; open self, blind self, hidden self, dan unknown self, membuat jurnal, meminta feedbacks, dan meditasi. Webinar hari kedua yang diisi oleh Dhimas Fachri Aziza, S.Psi, peserta diberikan materi seputar bagaimana cara diri sendiri dapat mengalahkan rasa tidak aman atau insecurity untuk dirinya sendiri.  

Melalui platform @cureyourinsecure yang merupakan sebuah platform yang dikhususkan untuk memberikan edukasi yang berkaitan dengan insecurities dan seri webinar yang dilaksanakan, anggota kelompok PMM UMM 24 mengharapkan agar "Semoga dengan terlaksananya webinar ini, orang-orang dapat terbantu untuk mengenal diri masing-masing secara lebih baik dan mengalahkan rasa insecure yang pernah ada" ulas ketua kelompok.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun