Mohon tunggu...
Bakhats Muhammad Fikri
Bakhats Muhammad Fikri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Farmasi Universitas Airlangga

Saya cukup memiliki minat dalam menulis, tapi terkadang bingung untuk mulai darimana. Jadi saya rasa platform ini dapat membatu dalam proses kepenulisan saya.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Drama Kursi Kereta Api

19 Juni 2022   20:25 Diperbarui: 19 Juni 2022   20:28 5257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pernah ga si kalian menemukan orang yang sedang duduk di kursi yang seharusnya kalian tempati atau Out of Nowhere ada yang meminta kalian untuk bertukar tempat duduk ?. Kejadian  seperti ini seringkali kita temukan di salah satu moda transportasi umum yaitu kereta api, bukan suatu hal yang pelik memang, tapi kejadian seperti itu tentu meresahkan dan bisa mengganggu kenyamanan penumpang lain juga apabila sampai terjadi cekcok.

Fenomena seperti ini hampir saya jumpai setiap minggunya karena saya pribadi menggunakan jasa kereta api untuk pulang pergi dari kost ke rumah. Suatu ketika di perjalanan pulang, saya menjumpai mas-mas berusia sekitar 20 tahun yang sudah duduk di kursi tepat dihadapan saya sebelum saya memasuki kereta. Tak lama setelah saya meletakkan barang bawaan di kabin atas, ada ibu-ibu yang datang dan meminta mas-mas tersebut pindah ke kursi seberang supaya kedua anaknya bisa duduk berdampingan, dengan tanpa banyak bicara mas-mas tersebut segera berpindah ke kursi yang dimaksud oleh ibu tersebut. 

Pada awalnya tidak ada masalah, tetapi di pemberhentian selanjutnya ada seorang bapak-bapak yang juga akan duduk di kursi yang sedang ditempati mas-mas tersebut. Tentu saja mas-mas itu kebingungan karena seharusnya tempat yang ia tempati merupakan milik anak dari ibu-ibu tadi dan pada saat itu pun mereka juga belum turun di stasiun tersebut. Cerita singkat ini berakhir dengan berdirinya mas-mas tersebut di lorong pintu kerta api :(

Drama perkursian kereta api tidak hanya sebatas bertukar kursi, hal lain yang juga cukup sering saya jumpai adalah penumpang dengan tiket tanpa kursi yang menduduki kursi penumpang lain yang masih kosong. Tentu hal ini tidak akan jadi masalah ketika kursinya kosong, tetapi ketika penumpang yang seharusnya mendapatkan kursi tersebut telah datang dan penumpang sebelumnya tidak mau berpindah atau bahkan tidak peduli, bukankah hal ini sama dengan mengambil hak orang lain ?.

Budaya kurang baik seperti ini tentu tidak bisa dinormalisasi karena hal tersebut dapat merugikan penumpang lain. PT. Kereta Api Indonesia juga telah menyediakan layanan berupa KAI Access dimana kita bisa mem-booking tiket sekaligus memilih tempat duduk yang ingin kita tempati, kalau nggak kebagian tempat yang diinginkan ya sudah, mau gimana lagi ?, toh kita juga tidak akan selamanya berada di kereta api dan jangan hanya karena ingin mendapatkan tempat yang nyaman untuk diri sendiri kita sampai harus mengambil hak orang lain.

Lalu kenapa sih duduk di kursi yang sesuai dengan nomor yang tertera pada boarding pass itu penting ?. Sebelumnya kita semua tentu tidak mengharapkan hal buruk terjadi dalam setiap perjalanan kita, tapi dengan duduk sesuai kursi yang tertera pada tiket, kita bisa meminimalisir faktor risiko yang mungkin terjadi disaat keadaan tertentu, diantaranya :

  • Apabila terjadi kecelakaan, investigasi dan identifikasi korban dapat dengan lebih mudah dilakukan apabila para penumpang berada pada kursi yang sesuai.
  • Ketika barang bawaan kita tertinggal atau hilang, nomor kursi kita juga dapat menjadi acuan bagi pihak KAI untuk dapat menemukan barang kita kembali.
  • Kita juga tidak perlu merasa khawatir ketika dilakukan pemeriksaan tiket oleh petugas dan jangan sekali-kali menaiki kereta api apabila tidak memiliki tiket karena pada ketentuan umum dijelaskan bahwa “Kedapatan tidak memiliki Boarding Pass diatas Kereta Api, maka penumpang akan diturunkan dari Kereta Api pada kesempatan pertama”.

Bertukar kursi kereta atau menempati kursi yang masih kosong memang terlihat seperti sebuah hal yang sepele, tapi ada beberapa risiko seperti yang telah tertulis sebelumnya yang mungkin luput dari kesadaran kita. Petugas kereta api tentu memiliki peran untuk menertibkan dan memastikan apakah para penumpangnya sudah berada pada kursi yang sesuai atau mungkin ada penumpang gelap yang ikut masuk ke dalam kereta, tapi rasa kesadaran dan tanggung jawab juga harus dimiliki oleh setiap penumpang. Semua orang menginginkan perjalanan yang aman dan nyaman, hal ini tentu bisa diperoleh dengan senantiasa menaati peraturan, tata tertib, dan norma yang berlaku.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun