Mohon tunggu...
Bakaruddin Is
Bakaruddin Is Mohon Tunggu... -

Saya pensiunan PNS di Departemen Pertanian, pendidikan terakhir Faculty of Agriculture and Forestry, Univesity of Melbourne, Australia. Saat ini giat dalam kegiatan Dakwah dan Tabligh serta menjalankan bisnis Air Oxy http://www.my-oxy.com/?id=rudinis dan kalung/ gelang biomagnet http://www.biomagwolrd.com 0815 910 5151

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Apa Maksud Dipo Alam Mengumumkan Partai-partai Terkorup?

1 Oktober 2012   02:30 Diperbarui: 24 Juni 2015   23:26 1829
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13490701361881333159

[caption id="attachment_215572" align="aligncenter" width="620" caption="Sekretaris Kabinet, Dipo Alam./Admin (KOMPAS IMAGES/RODERICK ADRIAN MOZES)"][/caption] Beberapa hari yang lalu Sekretaris Kabinet Dipo Alam mengumumkan No Urut Partai-Partai yang Paling Korup berdasarkan jumlah kasus dengan persentasenya. Pagi ini Senin, 1 Oktober TVOne membahasnya, dan sekali lagi menyajikan Daftar Parati-Partai Terkorup tersebut, sebagai berikut: Dari data izin pemeriksaan yang dikeluarkan oleh Presiden terdapat data politisi dari partai politik sebagai berikut : 1. Partai Golkar sebanyak 64 Orang politikus (36 %) 2. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) sebanyak 32 orang (18 %) 3. Partai Demokrat 20 orang (11 %) 4. Partai Persatuan Pembangunan (PPP) 17 orang (9,65 %) 5. Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) 9 orang (5 %) 6. Partai Amanat Nasional (PAN) 7 orang (3,9 %) 7. Partai Keadilan Sejahtera (PKS) 4 orang (2,27 %) 8. Partai Bulan Bintang (PBB) 2 orang (1,14 %) Dalam acara tersebut ada Wakasekjen Partai Demokrat dan Perwakilan Partai Golkar serta seorang pengamat disamping dari TVOne tentunya.. Dalam pembahasan, menurut Golkar dab pengamat, bahwa Dipo Alam sebagai Sekab mencoba "bermain" dengan melakukan politik praktis yang seharusnya sebagai bagian dari Pemerintah, tidak pantas dia lakukan. Tentu saja hal ini dibantah oleh Partai Demokrat sebagai "The Ruling Party", Partai yang sedang berkuasa. Partai Demokrat bahwa pengungkapan itu agar dalam merekrut anggota lebih berhati-hati di masa yang akan datang. Dari daftar tersebut memang Partai Demokrat termasuk "bagus", karena "hanya" dapat ranking 3 (tiga) dengan 20 orang atau 11 %. Yang terparah adalah partai Golkar sebagai "Juara Pertama" dengan kasus 64 orang atau 36 % atau lebih dari sepertiga dari seluruh kasus, sedangkan PDIP, partai yang mengusung Jokowi memenangkan kursi Gubernur DKI 2012-2017 sebagai "Runer Up". Kalau dalam cabang olahraga maka Golkar mendapat medali emas, PDIP perak, dan Partai Demokrat mendapat medali perunggu. Ketiganya naik ke podium untuk mendapat "kehormatan" pengalungan medali oleh pejabat tertinggi yang hadir saat upacara pemberian medali. Partai-partai mana yang menerima "medali-medali Partai terkorup" itu telah diumumkan, tapi belum ada penyerahan medalinya. Masalahanya no urut yang sebenarnya belum syah, dan masih "disembunyikan" oleh Dipo Alam. Bukankah Dipo Alam hanya menyajikan para tersangka para pejabat daerah yang sudah mendapat izin dari Presiden untuk diperiksa?. Pertanyannnya adalah, apakah no urut tiga terbesar itu akan berubah, sehingga Partai Demokrat akan mendapat "medali emas" alias Ranking Pertama sebagi Partai Terkourup apabila dinilai dari besarnya nilai rupiah yang dikorupsi setelah memasukkan kasus-kasus tersangka korupsi, baik yang sedang diadili maupun belum "tersentuh hukum" dari Partai Demokrat yang tersangkut skandal korupsi "mega proyek"?. Sebut saja kasus Bank Century, Wisma Atlit Sea Games, Proyek Hambalang, dan lain-lain, yang tidak memerlukan izin Presiden karena bukan Kepala Daerah? Pertanyaan selanjutnya apa motive yang ada dibalik pengungkapan itu? Apakah untuk "membersihkan" nama Partai Demokrat yang sangat terpuruk akibat dari korupsi yang dilakukan oleh para kadernya yang sebelumnya mengiklankan "Katakan Tidak Pada Korupsi" pada saat kampanye seperti Angelina Sondakh dan Anas Urbaningrum?. Apakah ini salah satu cara Partai Demokrat untuk menjatuhkan Golkan dan PDIP di mata rakyat sebagai saingan utamanya dalam Pemilu yang akan datang? Apakah hal ini atas insiatif Dipo Alam sendiri atau atas instruksi SBY sebagai Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat?. Apakah ada hubungannnya dengan Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2014?. Aatau, apakah Dipo Alam ingin "cari muka" pada SBY agar dalam Resuffle Kabinet (yang lagi-lagi diisukan akan terjadi), dia mendapat jatah menteri, bukan hanya sebagai Sekretaris Kabinet?. Hanya Dipo Alam dan Allah yang tahu? Menurut anda bagaimana? Depok, 1 Oktober 2012.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun