Tak terasa Pemilukada Kalimantan Barat kini tinggal hitungan minggu. Setelah pendaftaran calon gubernur dan wakil gubernur ditutup pada 11 Juni kemarin, terdapat lima pasangan calon yang mendaftar, empat di antaranya diusung oleh partai politik. Satu-satunya calon perseorangan yang mendaftar, Ir. Mikael Injek Barayunk dan Drs. H. Eka Kawirayu digugurkan oleh KPU karena tidak memenuhi syarat batas dukungan minimum. Meskipun Mikael dan Eka mengaku memperoleh 282.500 dukungan, hasil verifikasi KPU menemukan hanya 141.138 dukungan, sedangkan syarat minimum sebanyak 259.546. Dengan demikian, bisa dipastikan bahwa pemilukada nantinya akan diikuti oleh maksimal empat pasangan calon.
[caption id="attachment_195133" align="aligncenter" width="400" caption="Drs. H. Abang Tambul Husin dan Pdt. Barnabas Simin, M.Pd.K."][/caption]
Pendaftaran pasangan ini cukup mengagetkan karena nama mereka yang kurang dibicarakan publik, namun justru menjadi pasangan pertama yang mendaftar. Pengalaman Tambul sebagai Bupati Kapuas Hulu dua periode menjadikannya tahu permasalahan kawasan pedalaman Kalbar yang kurang tersentuh oleh pemerintah dan juga diharapkan ia dapat mempercepat pembanguan kawasan pedalaman agar setara dengan kawasan pesisir. Ditambah wakilnya yang seorang tokoh adat Dayak dan juga seorang pendeta agama Protestan diharapkan menjadi penyejuk masyarakat Kalbar yang rawan konflik antar etnis. Didukung koalisi gemuk, 18 partai politik (Gerindra, PPD, PNBK-I, PKPB, PKPI, PDK, Barnas, PDP, RepublikaN, PKDI, PPPI, Kedaulatan, PPRN, Patriot, Merdeka, Pelopor, PIS, dan PPDI) yang meraup 548.349 (26,5%) suara dan 3 (5,5%) kursi DPRD, duet dari kawasan pedalaman Kalbar ini diperkirakan mendapat dukungan suara masyarakat kawasan pedalaman Kalbar, mengingat ketiga pasangan lainnya berasal dari kawasan pesisir Kalbar.
[caption id="attachment_195134" align="aligncenter" width="400" caption="H. Morkes Effendi, S.Pd., M.H. dan Ir. H. Burhanuddin A. Rasyid "]
[caption id="attachment_195135" align="aligncenter" width="400" caption="Drs. Cornelis, M.H. dan Drs. Christiandy Sanjaya, S.E., M.M."]
[caption id="attachment_195136" align="aligncenter" width="400" caption="H. Armyn Ali Anyang dan Ir. H. Fathan A. Rasyid"]
Jika dicermati, Partai Barnas nampak mendukung dua pasangan calon (Tambul-Barnabas dan Cornelis-Christiandy). Hal ini terjadi karena terdapat perpecahan di Partai Barnas yang mengakibatkan adanya kepengurusan ganda, yang masing-masing kepengurusan mengklaim dirinya yang sah. KPU menyatakan akan memverifikasi hal ini dan hanya kepengurusan yang diakui Kemenkumham yang akan diakui KPU. Namun, karena perolehan suaranya tidak signifikan (hanya 1,1%), ada atau tidaknya dukungan Partai Barnas tidak akan mempengaruhi syarat minimal partai pengusung pasangan calon.
Meskipun tidak diungkapkan ke publik karena sangat sensitif, isu suku/etnis dan agama serta kedaerahan sangat kental di kalangan bawah dalam menentukan pilihannya, seperti pengalaman Pilkada 2007 lalu. Meskipun begitu, dicatat pula bahwa tidak adanya konflik berarti pada Pilkada Kalbar 2007 meenjadikannya salah satu pilkada terdamai dalam sejarah pemilihan kepala daerah se-Indonesia. Semoga Pemilukada kali ini bisa berlangsung damai, aman, lancar, dan tertib. Dan semoga apapun hasilnya, siapapun yang menang, bisa diterima semua pihak, dan tidak terjadi konflik. Mari kita sukseskan Pemilukada Kalimantan Barat pada 20 September 2012 mendatang.
Informasi tambahan mengenai Provinsi Kalimantan Barat:
- Luas: 146.807 km²
- Penduduk: 4.395.983 jiwa (sensus 2010)
- Kepadatan: 30 jiwa/km²
- Agama: Islam (59,2%), Katolik (22,9%), Protestan (11,4%), Buddha (5,4%), lainnya (1,1%)
- Suku: Dayak (43%), Melayu (25%), Cina (9%), Jawa (9%), lainnya (14%)
- DAU: Rp845.483.888.000 (2011)
- IPM: 69,15 (urutan ke-28 dari 33 provinsi, 2011)
- PDRB: Rp60.475.251.810.000 (2010)
- PDRB per kapita: Rp13.756.934,87/jiwa/tahun = Rp1.146.411,24/jiwa/bulan
- UMP: Rp825.000 (2011), Rp900.000 (2012)
Tulisan ini juga kumuat di blog pribadi saya (http://ericopieter.blogspot.com/2012/06/menuju-pemilukada-kalimantan-barat-2012.html).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H