Mohon tunggu...
Baizul Zaman
Baizul Zaman Mohon Tunggu... Dosen - -

lahir di pulau Muna, Desa Pure, Kelurahan Labunia, Tahun 1988. Setelah tamat Sekolah di SMA 2 RAHA, saya melanjutkan kuliah di STMIK Dipanegara Makassar sampai tahun 2010. Tahun 2013 melanjutkan Studi S2 Bidang Teknik Informatika Universitas Hasanuddin.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tuntutlah Ilmu Meski Harus Berjalan Kaki

21 September 2016   22:48 Diperbarui: 28 September 2016   09:53 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Pribadi

Cuaca hari itu begitu panas saat saya melintas di Desa Wangguali, sebuah perkampungan yang terletak diatas lereng pegunungan, Kec. Wakorumba Selatan. Sepanjang jalan di Desa itu begitu sangat sepi. Tidak ada satupun kendaraan atau orang yang saya jumpai. Akhirnya sayapun memacu sepeda motorku dengan kencang.

Namun tiba-tiba konsentrasi saya menjadi buyar. Dari kejauhan saya melihat dua orang anak kecil berseragam sekolah  dasar sedang menyusuri jalanan beraspal sambil bercengkrama dan tertawa riang gembira. Dari wajah anak-anak itu sama sekali tidak terlihat adanya ekspresi kelelahan. Justru mereka seperti sangat menikmati berjalan dibawah terik matahari.

Saya takjub melihat hal itu. Pasalnya, meskipun harus berjalan kaki ditengah panasnya sinar matahari mereka tetap memiliki keinginan untuk bersekolah. Jarak sekolah yang begitu jauh seolah tidak menyurutkan sedikitpun semangat mereka untuk tetap menuntut ilmu.

Sambil berlalu melewati anak-anak itu, saya tiba-tiba teringat cerita seorang teman tentang anak tentangganya yang begitu malas untuk sekolah. Padahal, jika ia mau orang tuanya bisa mengatarkanya ke sekolah setiap hari dengan menggunakan mobil. Selain itu ia juga bisa mendapatkan uang jajan sesuai dengan apa yang ia inginkan asalkan mau ke sekolah.

Memang hidup ini sulit untuk ditebak. Terkadang  orang-orang dengan kondisi yang serba kekuranganlah yang memiliki keinginan kuat untuk menuntut ilmu demi mewujudkan mimpi-mimpinya. Sebaliknya, begitu banyak orang-orang dengan keadaan yang serba berkecukupan namun terkadang tidak memiliki semangat yang cukup untuk mengenyam pendidikan.

Anak-anak di Desa itu telah memberikan saya satu gambaran yang sangat jelas. Meskipun hanya dibesarkan dilingkungkan keluarga yang sederhana namun semangat juang mereka untuk bersekolah tidak pernah padam. Bahkan terik matahari sekalipun tidak pernah menyurutkan langkah kaki kecil mereka untuk menempuh perjalanan jauh menuju sekolah.

Pada titik ini saya menyimpulkan satu hal bahwa memang yang memungkinkan seseorang untuk tidak bersekolah itulah bukanlah karena status sosialnya (miskin ataupun kaya), tapi karena ada atau tidaknya kemauan yang ada pada dirinya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun