Mendengar kata presenter mungkin bagi sebagian orang akan berpikir bahwa hal tersebut sangatlah sulit untuk dilakoni mengingat tugas utama seorang presenter adalah menyampaikan sesuatu dihadapan banyak audience dengan latar belakang pemahaman dan pengalaman yang berbeda-beda. Lantas bagaimana caranya agar dari setiap kita bisa menjadi presenter yang baik? Bukankah hampir tidak mungkin dalam kehidupan kita ada satu moment tertentu yang mengharuskan kita berbicara didepan orang banyak, apakah itu ketika kita berada dikampus menjadi seorang mahasiswa yang mempresentasekan tugas akhirnya,skripsi atau tesis didepan para penguji, saat menjadi pembicara pada sebuah seminar atau kegiatan serupa ataukah ataukah ketika kita berada ditempat lain dalam keadaan dan proses yang lain pula, yang pasti hampir setiap orang akan melakoni tugas sebagai seorang presenter.
Siang itu, saat matahari berada pada titik panasnya. Diruangan kecil berukuran 10 x 7 tepatnya lab kecerdasan buatan dan multimedia (AIMP) kampus Universitas Hasanuddin yang dilengkapi dengan 2 buah AC merk Panasonic berlangsung satu kegiatan yang tidak lazim dilakukan oleh penghuni Lab.AIMP. Bapak Dr.Indrabayu yang biasa kami panggil Babeh (karena memang kedekatan kami dengan beliau sudah hampir tidak menyisakan jarak yang berarti lain halnya dengan dosen-dosen lain yang tentunya begitu berjarak dan mungkin butuh ribuan hari untuk mengantarkan kami menjadi mahasiswa yang berani untuk menggelari mereka dengan sebutan " Babeh") mengajak kami untuk mendaras satu materi yang bertemakan" how to be a good presenter".
Menyadari kemampuan kami saat berbicara didepan umum begitu sangat minim maka kemudian Babeh menyelipkan materi ini disela-sela kesibukan kami "menguliti" tesis yang bermuatan algoritma, teori-teori pemrograman yang rumit serta kesibukan menelaah jurnal-jurnal internasional yang berbahasa asing. Materi ini sengaja diagendakan untuk satu tujuan agar bisa menjadikan kami yang selalu gugup,takut dan keringat dingin saat berbicara didepan umum menjadi luar biasa dan bisa menaklukan forum saat menjadi seorang presenter.
Kemudian Babeh mulai memaparkan materi ini secara sistematis yang dimulai dengan pertanyaan Pertama, apakah yang perlu dilakukan seseorang ketika hendak melakukan presentasi?. Tidak lama bertenggang kemudian Babeh melanjutkan penjelasanya bahwa yang pertama kali dilakukan seorang presenter sebelum melakukan presentasi adalah "membuat diri,jiwa dan pikiran menjadi rileks, nyaman atau dengan kata lain membuang terlebih dahulu semua beban pikiran yang ada kemudian menghadirkan  pikiran yang positif sambil meyakinkan diri bahwa melakoni sebuah presentasi bukanlah sebuah beban, melainkan sebagai ajang untuk "show off" menunjukkan bahwa kita mampu melakukan itu didepan orang lain".
Selanjutnya, setelah kita merilexkan diri maka yang harus dilakukan adalah menyiapkan semua kebutuhan presentase. Hal ini sifatnya situasional, tergantung dimana kita akan presentasi atau berbicara. Sebagai mahasiswa yang hendak melakoni presentasi hasil ujian maka yang perlu dipersiapkan terlebih dahulu adalah materi presentasinya serta laptop yang akan digunakan saat presentasi.
Berbeda jika kita diundang dalam satu kegiatan resmi seperti seminar atau dialog khusus yang biasanya alat dan bahan untuk presentasi sudah disiapkan oleh pihak panitia, jadi yang perlu dilakukan adalah tinggal memastikan saja apakah semua sudah disiapkan oleh panitia atau belum. Selain itu perlu juga kita menanyakan kepada pihak panitia penyelenggara perihal siapa audience yang menghadiri seminar atau dialog tersebut, siapa-siapa yang menjadi pembicara, dan yang paling penting adalah mengetahui dan memastikan betul apa tema seminarnya dan materi tentang apa yang harus kita bawakan.
Setelah memaparkan tahap persiapan awal sebelum memulai presentasi kmudian babeh melanjutkan lagi penjelasanya tentang apa yang harus dilakukan seorang presenter ketika sudh berada didepan audience atau didalam forum seminar.
Disitu dijelaskan bahwa ada banyak hal yang harus dilakukan oleh seorang presenter dalam melakoni tugas presentasinya dan yang paling penting adalah memahami budaya atau kebiasaan tempat dimana kita melakukan presentasi. Misalnya budaya orang orang jepang saat melakukan presentasi harus dilakukan dalam keadaan berdiri, karena menurut mereka hal itu jauh lebih sopan ketimbang berbicara sambil duduk (mungkin singkatnya,dimana langit dipijak disitu langit dijunjung). Setelah itu bagaimana saat kita memulai presentase?
Yang pelaing penting dilakukan saat memulai presentase adalah bagaimana agar sikap dan tutur kata kita bisa menarik perhatian audience terlebih dahulu. Karena ketertarikan audience diawal presntasi sangat mempengaruhi keberhasilan seorang presenter dalam melakukan presentasi.
Ada banyak hal yang bisa dilakukan untuk menarik perhatian atau mencuri perhatian audience terhadap apa yang akan kita presentasikan salah satunya adalah dengan cara meyainkan mereka bahwa apa yang akan ktia sampaikan sangat beguna buat mereka. Hal ini memang bukanlah perkara mudah, sangat sulit untuk meyakinkan orang apa lagi dalam jumlah yang banyak. Akan tetapi dengan usaha yang keras, dan praktik yang terus menerus serta jam terbang presentasi yang tinggi akan semakin mematangkan kita untuk bisa melakukan trik awal dalam memulai presentasi didepan khalayak ramai.
Sebenarnya masih banyak hal-hal lain yang mesti dilakukan oleh seroang presenter agar berhasil dalam menaklukan audience. Yang pasti gestur kita saat melakukan presentasi seperti "eye contact" , penguasaan materi serta sikap dan tutur kata yang meyakinkan serta mental yang prima adalah hal yang paling utama wajib dimiliki seorang presenter disamping hal-hal lain seperti yang saya sebutkan sebelumnya tentunya tidak kalah pentingnya dan harus dipersiapkan.