Mohon tunggu...
Baizul Zaman
Baizul Zaman Mohon Tunggu... Dosen - -

lahir di pulau Muna, Desa Pure, Kelurahan Labunia, Tahun 1988. Setelah tamat Sekolah di SMA 2 RAHA, saya melanjutkan kuliah di STMIK Dipanegara Makassar sampai tahun 2010. Tahun 2013 melanjutkan Studi S2 Bidang Teknik Informatika Universitas Hasanuddin.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Alm Zulhadi, Sang Relawan yang Gugur Sebelum Menuntaskan Misi Kemanusiaanya

13 Agustus 2018   10:58 Diperbarui: 13 Agustus 2018   11:13 264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(sumber : deskgram.org)

Terima kasih saya ucapkan untuk para relawan yang hari ini masih berada di Lombok mewakafkan waktu, tenaga dan pikirannya untuk tugas kemanusiaan. Semoga Allah.swt melindungi dan menjaga kalian semua hingga akhirnya bisa kembali dengan selamat. Untuk pahlawan kemanusiaan, saudara Zulhadi yang gugur saat menjalankan tugas mulia membantu korban gempa di Lombok pada hari kamis, 9 Agustus 2018, semoga engkau mendapatkan tempat terbaik di sisi-Nya. Amin

Tidak semua orang tentunya mau dan mampu menjadi relawan. Apalagi, menjadi relawan di daerah bencana seperti yang dilakukan oleh alm.Zulhadi. Pasalnya, relawan itu tidak digaji. Resiko keselamatan pun ditanggung sendiri. Namun, disitulah letak kemuliaan menjadi seorang relawan. Relawan tidak digaji karena mereka tak bisa dinilai dengan uang. Relawan pun tidak takut dengan resiko yang bahkan mungkin mengancam keselamatan nyawanya, karena mereka yakin bahwa Allah. SWT akan selalu bersama orang-orang yang baik dan berani.

Tentu kita patut bersyukur, di negeri ini masih ada orang seperti alm.Zulhadi. Ia mau turun ke medan juang demi orang-orang yang hampir kehilangan harapan akibat bencana alam. Meskipun pada akhirnya ia harus kehilangan nyawanya karena terjatuh dari mobil yang oleng akibat gempa saat mengantarkan logistik dari markas PMI di Mataram menuju ke kamp pengusian. Untuk itu, kita berharap agar orang-orang sepertinya kelak banyak yang terlahir di atas bumi pertiwi ini.

Kita patut menangis karena kepergian seorang alm. Zulhadi. Ia adalah seorang realawan yang patut untuk diteladani. Kisah keberpihakannya pada kemanusiaan patut untuk diceritakan kepada  generasi-generasi selanjutnya.  Ia adalah orang yang pantas untuk dicontoh sikap dan semangatnya dalam membantu orang lain. Darinya juga kita bisa belajar bahwa menolong tanpa pamrih itu adalah sebuah keharusan yang mesti dilakukan oleh siapa pun kepada siapa pun, tanpa memandang perbedaan suku, agama dan ras yang ada. Karena pada dasarnya, atas nama kemanusiaan kita semua adalah saudara.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun