Cuaca hari itu begitu panas saat saya melintas di Desa Wangguali, sebuah perkampungan yang terletak diatas lereng pegunungan, Kec. Wakorumba Selatan. Sepanjang jalan di Desa itu begitu sangat sepi. Tidak ada satupun kendaraan atau orang yang saya jumpai. Akhirnya sayapun memacu sepeda motorku dengan kencang.
Namun tiba-tiba konsentrasi saya menjadi buyar. Dari kejauhan saya melihat dua orang anak kecil berseragam sekolah  dasar sedang menyusuri jalanan beraspal sambil bercengkrama dan tertawa riang gembira. Dari wajah anak-anak itu sama sekali tidak terlihat adanya ekspresi kelelahan. Justru mereka seperti sangat menikmati berjalan dibawah terik matahari.
Saya takjub melihat hal itu. Pasalnya, meskipun harus berjalan kaki ditengah panasnya sinar matahari mereka tetap memiliki keinginan untuk bersekolah. Jarak sekolah yang begitu jauh seolah tidak menyurutkan sedikitpun semangat mereka untuk tetap menuntut ilmu.
Sambil berlalu melewati anak-anak itu, saya tiba-tiba teringat cerita seorang teman tentang anak tentangganya yang begitu malas untuk sekolah. Padahal, jika ia mau orang tuanya bisa mengatarkanya ke sekolah setiap hari dengan menggunakan mobil. Selain itu ia juga bisa mendapatkan uang jajan sesuai dengan apa yang ia inginkan asalkan mau ke sekolah.
Memang hidup ini sulit untuk ditebak. Terkadang  orang-orang dengan kondisi yang serba kekuranganlah yang memiliki keinginan kuat untuk menuntut ilmu demi mewujudkan mimpi-mimpinya. Sebaliknya, begitu banyak orang-orang dengan keadaan yang serba berkecukupan namun terkadang tidak memiliki semangat yang cukup untuk mengenyam pendidikan.
Anak-anak di Desa itu telah memberikan saya satu gambaran yang sangat jelas. Meskipun hanya dibesarkan dilingkungkan keluarga yang sederhana namun semangat juang mereka untuk bersekolah tidak pernah padam. Bahkan terik matahari sekalipun tidak pernah menyurutkan langkah kaki kecil mereka untuk menempuh perjalanan jauh menuju sekolah.
Pada titik ini saya menyimpulkan satu hal bahwa memang yang memungkinkan seseorang untuk tidak bersekolah itulah bukanlah karena status sosialnya (miskin ataupun kaya), tapi karena ada atau tidaknya kemauan yang ada pada dirinya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H