Mohon tunggu...
Muhammad Baitus S.
Muhammad Baitus S. Mohon Tunggu... Penulis - Guru Swasta

Bapak-Bapak yang menjadi Seorang Guru dan Seorang Suami

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Meningkatkan Produktivitas Seorang Suami dengan Membuat Konten Aktivitas Kesehariannya

20 Mei 2024   10:29 Diperbarui: 20 Mei 2024   10:45 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lyfe. Sumber ilustrasi: FREEPIK/8photo

Meningkatkan Produktivitas Seorang Suami dengan Membuat Konten Aktivitas Kesehariannya

Ketika membuka Intagram, Facebook dan sejenisnya. Saya suka sekali ketika beranda saya terlintas atau lewat tentang konten-konten melakukan kegiatan atau aktivitas dalam sehari-hari. Seperti bermain dengan anak, bersih-bersih rumah, kerja dan lain sebagainya.

Adakah teman-teman yang lain suka dengan melihat konten-konten tersebut. Saya yakin teman-teman yang ingin menigkatkan produktivitasnya pasti sangat suka melihat konten-konten seperti itu.

Saya juga yakin para konten creator membuat konten atau video seperti itu, selain untuk konten pasti juga ingin meningkatkan produktivitasnya sendiri.

Oleh karena itu, saking banyaknya manfaat konten-konten seperti itu, saya tertarik membahas beberapa manfaat yang bisa kamu terapkan ke dirimu sendiri.

Manfaat bagi pembuat konten

Seperti yang saya katakan diawal, bahwa para konten creator selain untuk membuat konten juga ingin produktivitas dalam dirinya sendiri dapat meningkat. Sehingga dapat menjadi boomerang untuk produktivitasnya yang buruk. Para Konten creator juga pasti ingin menyalurkan jiwa produktivitasnya kepada orang lain. Sehingga ada kebanggan tersendiri dalam dirinya.

Manfaat bagi yang suka menonton

Manfaatnya tidak jauh berbeda dengan para konten creator, yaitu dapat meninggkatkan produktivitasnya. Namun tidak menyalurkan kepada orang lain. Tapi akan sangat bermanfaat bagi keluarganya: istri, suami, anak, dan lain-lain. Sehingga mereka akan bahagia dan bangga terhadap perubahan dalam diri kita. Dengan adanya konten-konten tersebut.

Dari konten tersebut kita dapat menyimpulkan bahwa, bersih-bersih tidak perlu menunggu petugas kebersihan. Bahwa memasak, beberes rumah tidak usah menunggu istri. Bagitupun juga dengan seorang istri. Jika ia mampu jangan menunggu suami yang melakukan. Jika masih menunggu kita akan merasa tergantung, jika ketergantungan kita tidak dipenuhi maka rasa kecewa yang kita akan dapat, rasa cemas yang terus kita alami. Pada akhirnya hati kita pun tidak tentram, memikirkan sesuatu yang diluar kehendak atau keinginan kita.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun