Mohon tunggu...
Muhammad Baitus S.
Muhammad Baitus S. Mohon Tunggu... Penulis - Guru Swasta

Bapak-Bapak yang menjadi Seorang Guru dan Seorang Suami

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sujudku di Sajadah Biru

26 Februari 2024   21:04 Diperbarui: 26 Februari 2024   21:15 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di malam gelap, sajadah biru berseru,

Aku bersujud, merenungi dosa-dosaku.

Dalam sunyi malam, hati berbisik lembut,

Berharap Allah limpahkan ampunan-Nya.


Dalam keheningan, doa-doa terangkat,

Di antara gemuruh luhur dan rahmat-Nya.

Hati tulus memohon, merindu belas kasih,

Dari Yang Maha Pengampun, pengasih sejati.


Dalam kelemahan, aku mencari kekuatan,

Dalam kegelapan, aku mencari cahaya.

Di antara keluh kesah, ada harapan mengembang,

Bahwa ampunan-Nya mengalir tiada henti.


Sujudku di sajadah biru, tak ubahnya alas,

Dalam lautan rahmat yang tak terbatas.

Kemuliaan-Nya menjangkau hati yang hina,

Allah Maha Pengampun, maha penyayang.

Pakuniran, 26 Februari 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun