Kalian pasti bingung kan? Dari judulnya aja absurd banget kan? Kok bisa produktivitas dikaitkan dengan Es Teler, gimana caranya? Hehe. Oke teman-teman kita mulai ya.
Kemarin siang saya beli Es Teler, saya beli karena memang sudah siang ya, dan ditambah cuacanya yang sangat panas. Jadi panas-panas gini, kita ademin dululah. Lalu saya beli 4, tapi dapat bonus satu, ukuran kecil, jadinya 5 deh semuanya. dua untuk saya dan istri saya dan dua lagi untuk ibu dan teman saya, dan satu lagi yang kecil untuk adek saya.
Es Teler disini banyak sekali pembelinya, karena memang rasanya mantap. Harga murah meriah, cuman 10 ribu satu porsi, itupun sudah dapat yang spesial. Harganya juga macam-macam, mulai dari 5 ribu dapat yang biasa, 8 ribu dapat yang lengkap, sampai harga 10 ribu yang spesial. Isiannya macam-macam juga, ada duren, agar-agar, buah buahan, es krim dan lain-lain.
Nah, itu sekilas tentang Es Telernya teman-teman. Kemudian yang menarik bagi saya itu adalah penjualnya, atau orang yang punya Es Teler ini. Kebetulan penjualnya teman ibu saya. Dari dulu memang sudah berjualan buah. Yang awalnya jual buah di gerobak lalu kemudian jual di mobil (pickup), setelah jual buah dimobil, kemudian berubah lagi jual di ruko. Tetap jual buah, tapi sedikit berbeda, yaitu buahnya di olah menjadi minuman atau juz buah.
Awal menjual disitu, tidak banyak orang yang beli teman-teman. Namun bertahun-tahun penjual buah itu terus buka walaupun tidak ada yang beli, tetap buka walaupun disampingnya ruko banyak pesaing atau kompetitor-kompetitor yang menjual barang yang sama. Namun penjualnya tetap sabar. Meskipun tidak ada yang membeli.
Akhirnya bulan ke bulan, tahun ke tahun berlalu. Kemudian penjual tersebut menambah menu yang akan dijual di juz-an tersebut. Yaitu menu Es Teler murah meriah. Akhirnya dikit demi sedikit menambah pelanggan Penjual buah tersebut, untuk merasakan ke mantepan Es Tellernya. Akhirnya yang jauh-jauh mendekat, untuk merasakan juga nikmatnya Es Teler tersebut.
Mungkin teman sudah paham bagaimana kesimpulan dari tulisan ini. Jadi antara Es Teler dan produktivitas menyatu dalam diri kita. Es Teler ini tidak akan ada, jika kita ngerubah tujuan, atau ada tujuan tapi random, kita cenderung putus asa jika langkah awal saja sudah gagal. Kita juga cenderung mencari-cari hal-hal baru yang kita pikirkan, yang menurut kita akan menjadi sukses.Â
Oleh karena itu ada yang namanya produktivitas, yang mana kita harus melakukan suatu pekerjaan secara terus menerus, tidak ada hal-hal baru yang kita inginkan, semua sama dari awal sampai akhir. Sehingga kita berhasil menemukan resep atau rumus untuk membuat kita sukses dalam usaha kita.Â