Mohon tunggu...
BAITI WULANDARI
BAITI WULANDARI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Prodi Jurnalistik Fikom Unpad

Selanjutnya

Tutup

Bandung

Pembenahan Fasilitas untuk PIMNAS, tapi Kok Busnya Parkir di Badan Jalan?

10 Desember 2023   11:51 Diperbarui: 10 Desember 2023   11:59 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi bus yang parkir di badan jalan dan menutup setengah bagiannya. (Sumber : AI generator)

Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) merupakan ajang perlombaan karya ilmiah mahasiswa tahunan tingkat nasional. Kegiatan ini diadakan secara resmi di bawah Pusat Prestasi Nasional, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam bidang penalaran. Pada tahun 2023 ini, Universitas Padjadjaran menjadi “Tuan Rumah PIMNAS ke-36", yang akan berlangsung pada tanggal 26 November - 1 Desember 2023 di Kampus Jatinangor.

Sebagai tuan rumah, Unpad mendapatkan kunjungan evaluasi (visitasi) dari Balai Pengembangan Talenta Indonesia (BPTI) Kemendikbud Ristek Republik Indonesia. Visitasi ini dilakukan guna meninjau kesiapan fasilitas Unpad sebagai tuan rumah pelaksanaan PIMNAS ke-36.

Kemendikbud Ristek khususnya BPTI memiliki standar kualitas untuk fasilitas yang akan digunakan dalam ajang PIMNAS. Misalnya, ruangan yang harus bisa menampung seluruh anggota tim dan dosen pendamping peserta Pimnas. Selain itu, standar terkait penataan ruangan berupa meja yang akan digunakan untuk presentasi peserta serta audio juga harus sesuai dengan yang telah ditetapkan.

Untuk mencapai standarisasi yang ditargetkan, Unpad telah melakukan berbagai renovasi terhitung sekitar 2 sampai 3 bulan sebelum pelaksanaan PIMNAS. Mulai dari pembenahan ruangan yang akan digunakan, tempat ibadah (Masjid Raya Unpad), halaman Rektorat, dan beberapa sudut lainnya.

Tidak hanya itu, untuk mobilisasi seluruh peserta beserta pendampingnya Unpad juga memaksimalkan dari segi transportasi. Hal ini dilakukan dengan pengadaan sejumlah sepeda listrik Beam Mobility. [Kanal Media Unpad] Koordinator kerjasama panitia pelaksana PIMNAS ke-36, Dr. Cipta Endyana, M.T., mengatakan, Beam Mobility mengoperasionalkan 500 unit sepeda listrik untuk mendukung perwujudan Unpad sebagai kampus ramah lingkungan (green campus).  

Sejumlah 500 unit Beam dioperasikan secara gratis guna mobilisasi yang hanya bisa digunakan di dalam kampus. Beam mulai bisa digunakan terhitung hari pertama pelaksanaan PIMNAS. Setiap unit dilengkapi dengan perangkat helm dan asuransi pengguna. Beam ini tersebar tempat parkir khusus yang telah disediakan di beberapa sudut kampus.

Namun, sepenglihatan saya Unpad melalaikan satu hal krusial terkait pembenahan, yakni ketersediaan tempat parkir. Sepanjang kegiatan PIMNAS, terlihat di tepi-tepi jalan terparkir sejumlah kendaraan besar. Ini terjadi karena peserta yang datang hampir semuanya menggunakan bus, ya karena memang mereka banyak personilnya juga berasal dari daerah yang jauh.

Sebenarnya jauh sebelum ditetapkan sebagai tuan rumah PIMNAS, problematika terkait tempat parkir di Unpad sudah ada. Adanya Beam juga semakin mempersempit lahan parkir untuk semua kendaraan. Mungkin ini terjadi juga karena banyaknya mahasiswa yang membawa kendaraan pribadi ke kampus.

Selama PIMNAS, Unpad juga menerapkan rekayasa tempat parkir bus sebagai solusi minimnya tempat parkir. [Kanal Media Unpad] Dalam mendukung kelancaran arus mobilitas di dalam kampus selama pelaksanaan Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional atau Pimnas ke-36, Universitas Padjadjaran memberlakukan rekayasa jalur di dalam kampus Jatinangor. Rekayasa jalur dimulai sejak Minggu (26/11/2023) hingga Kamis (30/11/2023).

Unpad menerapkan sistem satu arah untuk beberapa jalur utama di dalam kampus Jatinangor. Keputusan ini diambil karena sebagian dari jalur utama tersebut akan digunakan sebagai area parkir kendaraan kecil bagi peserta PIMNAS.

Kampus Unpad memiliki empat jalur utama yang terdiri dari lingkar luar timur (dikenal sebagai jalur Soshum), lingkar luar barat (dikenal sebagai jalur Saintek), serta dua jalur tengah (jalur Bale Santika dan jalur Pusat Pelayanan Basic Science atau PPBS). Untuk mengatur lalu lintas selama kegiatan PIMNAS 36, jalur lingkar luar timur akan diarahkan ke utara, dimulai dari bundaran Stadion Jati Padjadjaran - FISIP - FIB - FH - Fikom - FEB - bundaran Bale Santika. Sementara itu, jalur lingkar luar barat akan diarahkan dari utara ke selatan, dimulai dari gerbang A dan C - FPIK - FTIP - Fapet - Faperta - FMIPA - Fapsi - FK - FKG - bundaran Stadion Jati.

Jalur tengah Bale Santika akan diarahkan ke selatan dari Komplek Bale Santika - FEB - Fikom - FH - FIB - FISIP - bundaran Stadion Jati. Jalur tengah PPBS juga akan diatur ke utara, melalui Perpustakaan Pusat - Lab Sentral - Student Center - PPBS-bundaran Bale Santika. Jalur yang mengarah dari gedung A menuju depan gedung Rektorat - Fakultas Farmasi - bundaran Bale Santika tetap dapat digunakan dalam dua arah, namun tidak diperbolehkan untuk parkir kendaraan. Rekayasa lalu lintas akan berubah tergantung pada tiga kegiatan utama, yaitu registrasi, pembukaan Pimnas 36, dan periode pelaksanaan hingga penutupan Pimnas. Sedangkan parkir bus ditempatkan di badan jalan.

Nyatanya, menurut saya hal ini terlihat kurang efektif karena keberadaan kendaraan besar di tepi jalan justru mengganggu pengendara karena menutup hampir setengah jalur. Selain akibat dari adanya bus, jalur ini juga dipenuhi dengan Beam yang terparkir sembarangan karena lowbat. Jadi, semakin mempersempit jalur untuk pengendara lain seperti motor dan mobil pribadi.

Saya sendiri sebagai pengendara motor, yang selama PIMNAS masih harus ke kampus merasa terganggu atas keberadaan bus di badan jalan. Terkadang juga ada pengendara lain yang kurang berhati-hati, sehingga adanya bus yang menutup setengah jalan membuat bahaya. Kemacetan juga terjadi meskipun tidak parah, karena harus mengantri di belakang bus yang terparkir untuk menjaga keselamatan.

Untuk itu, sepertinya rekayasa jalur dan pemusatan parkir di tepi jalan tidak cukup membantu menyelesaikan permasalahan lahan parkir. Kenapa parkir bus-bus ini tidak dipusatkan di lahan yang cukup luas melainkan di tepi jalan?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bandung Selengkapnya
Lihat Bandung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun