Mohon tunggu...
Baiti NurFitria
Baiti NurFitria Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswi

Mahasiswi Institut Agama Islam Negeri Jember Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Hobi : Membaca dan mendengarkan Motto : "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu" (QS. Ibrahim: 7)

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Aliran Rekonstruksionisme dalam Filsafat Pendidikan dan Tokoh-tokohnya

19 Mei 2020   09:58 Diperbarui: 19 Mei 2020   09:52 1982
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Assalamualaikum wr. wb
Pada kesempatan kali ini saya akan menjelaskan tentang aliran rekonstruksionisme dalam filsafat pendidikan dan tokoh -- tokoh yang berpengaruh pada aliran ini.

Rekonstruksionisme berasal dari kata rekonstruksi yang memiliki arti pengembalian seperti semula; penyusunan kembali. Dan isme yang berarti aliran atau ilmu. Maka dapat disimpulkan bahwa rekonstruksionisme merupakan suatu aliran dalam filsafat pendidikan yang berusaha untuk merombak atau menyusun kembali suatu tata susunan lampau dan membangun tata susunan kebudayaan baru yang bersifat modern.

Dalam dunia pendidikan aliran rekonstruksionisme ini bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran pada peserta didik terkait dengan masalah -- masalah sosial, ekonomi, dan politik yang bersifat umum. Sehingga peserta didik memiliki kemampuan untuk memecahkan masalah dari permasalahan -- permasalahan yang sedang dihadapi. 

Dan dengan cara ini juga dapat meningkatkan keterampilan berpikir para peserta didik.
Mengenai kurikulum yang digunakan dalam aliran rekonstruksionisme yaitu kurikulum yang materinya berorientasi kepada masa depan, berisi masalah -- masalah yang memungkinkan untuk terjadi di masa depan, seperti permasalahan sosial, politik, dan ekonomi.

Selanjutnya yaitu tokoh -- tokoh yang berpengaruh dalam aliran rekonstruksionisme ini antara lain, Caroline Pratt, George Sylvester Count, dan Paulo Freire.

Carpline Pratt. Merupakan seorang pemikir sosial dan salah seorang yang mendukung reformasi dalam dunia pendidikan. Ia lahir pada tahun 1867 di New York, Amerika. Beliau berpandangan bahwa nilai utama dalam suatu sekolah yaitu sekolah yang dapat yang mencetak generasi -- generasi yang dapat berpikir efektif dan dapat berkerja secara konstruksif.

George Sylvester Count. Merupakan seorang pendidik yang berasal dari Amerika. Ia lahir pada tanggal 9 Desember 1889 di Amerika. Dalam karya tulisannya tentang prinsip pendidikan, ia menyatakan tentang keinginannya untuk menjadikan pendidikan sebagai sarana rekonstruksi dalam masyarakat.

Paulo Freire. Merupakan seorang tokoh pendidikan Brazil yang berpengaruh di dunia. Ia lahir pada tanggal 19 September 1921 di Brazil. Ia berpandangan bahwa pendidikan adalah sarana untuk memanusiakan manusia, maka dari itu ia berkeinginan untuk menyusun kembali sistem pendidikan yang menururtnya ada unsur penindasan dengan sistem pendidikan yang baru.

Cukup sekian, semoga bermanfaat.
Wassalamualaikum wr. wb

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun