Mohon tunggu...
Baitha Ariyanti
Baitha Ariyanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Arsitektur

Mahasiswa arsitektur yang tertarik dengan seni digital dan literasi

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Mahasiswa KKN-PPM XXXV Kelompok 10 Sosialisasikan Pembuatan dan Penggunaan Briket kepada Masyarakat Desa Pante AB

31 Juli 2024   15:00 Diperbarui: 31 Juli 2024   15:06 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(KKN-PPM XXXV Kelompok 10) (Dokpri) 

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) Angkatan XXXV Kelompok 10 Universitas Malikussaleh menggelar sosialisasi pembuatan dan penggunaan briket kepada masyarakat Desa Pante AB, Kecamatan Lhoksukon, Kabupaten Aceh Utara. Kegiatan ini berlangsung pada Selasa malam (23/7/2024) di Meunasah Desa Pante AB.

Briket yang awal sudah dibuat langsung oleh mahasiswa KKN disosialisasikan kepada masyarakat Desa Pante AB. Hal ini bertujuan untuk mengenalkan kepada masyarakat manfaat dari limbah tempurung kelapa yang dapat dijadikan sebagai alat bakar pengganti arang yang kemudian disebut dengan briket.

Mayoritas masyarakat Desa Pante AB mempunyai UMKM yang sangat cocok apabila menggunakan briket sebagai pengganti arang dalam menjalankan usahanya. Dengan sosialisasi ini masyarakat dapat mengetahui apa itu briket, kegunaannya, kelebihan, kekurangan, dan cara pembuatan briket dengan benar.

(KKN-PPM XXXV Kelompok 10) (Dokpri) 
(KKN-PPM XXXV Kelompok 10) (Dokpri) 

Dedi Amin selaku Geuchik Desa Pante AB mengatakan bahwa briket ini sangat banyak manfaatnya untuk mebuka usaha baru sebagai mata pencaharian masyarakat. “Briket sangat minim asap dan pembakarannya sangat bagus, tidak meninggalkan bekas hitam, dan tahan lama, jadi lebih baik briket dari pada arang” sambungnya.

Muhammad Risky Baru Bara selaku ketua kelompok 10 juga menambahkan bahwa briket ini lebih banyak unggul dari pada arang, meskipun untuk pembuatannya membutuhkan waktu yang lama dan membakarnya membutuhkan alat lain seperti kompor, tetapi untuk penggunaannya sangat tahan lama dan efisien.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun