[caption id="attachment_280669" align="aligncenter" width="553" caption="Sumber: www.google.com"][/caption]
Kita mengenal banyak grup vocal dari dulu sampai sekarang. Jika dulu barat sangat mendominasi dengan lahirnya girl band dan boy band papan atas, sekarang malah Asia yang mendunia. Hal ini ditandai dengan lahirnya beberapa grup vocal dari Korea, seakan ingin balas dendam terhadap dominasi barat di dunia musik Korea mengebrak dengan sangat cepat. Korea tidak main-main dalam hal menghibur dunia dengan identitas mereka sendiri. Kita lihat saja, bahasa Korea – hangul atau hanja – yang dulu hanya dikenal di negara ginseng sekarang bisa dinikmati di seluruh dunia.
Korea Selatan merupakan salah satu negar maju yang terlampau tinggi mengangkasa. Bagaimana tidak, hampir semua lini kebutuhan masyarakat di Korea terpenuhi dengan sempurna. Sebagian masyarakat nyata-nyata menerima kemakmuran yang disemai negara maju di Asia tersebut. Tidak hanya dalam bidang hiburan, dunia teknologi pun kini berkiblat ke negara ini. Sebut saja nama besar Samsung dan LG yang disegani bahkan dimusuhi barat dengan inovasi dan karya-karya mereka.
Dunia hiburan pun kini melaju kencang. Salah satu grup vocal asal Korea yang menjadi idaman hampir sebagian besar generasi muda dunia adalah Girls Generation atau SNSD. Benarkah kesuksesan grup vocal ini dimulai dengan cara instans seperti di Indonesia? Lain halnya dengan kondisi negara kita yang semua menilai hanya dari segi fisik, suara kacau balau tidak jadi soal asalkan tubuh bisa dijual maka akan laku!
Member SNSD cantik-cantik? Tepat sekali. Kesembilan gadis ini adalah binaan SM Entertaiment yang di dalamnya terdapat Super Junior, TVXQ, BoA, Shinee, f(x), Kangta dan lain-lain. Terkadang masyarakat kita hanya menilai gadis-gadis cantik ini adalah sebuah gambaran yang jelek. Dalam arti gadis-gadis ini meraih sukses dengan berbagai cara. Pada kenyataannya, simpan terlebih dahulu argumen negatif Anda terhadap binaan salah satu agensi terpandang Korea ini.
Di sinilah letak daya pikir maju dari orang-orang Korea. Alasan ini pula menjadi kuat dalam melibas barat baik dari segi hiburan maupun teknologi. Orang-orang Korea ini sudah mempersiapkan peluru untuk bertempur jauh-jauh hari sebelum melemparnya ke pasaran. Seperti semua binaan SM Entertaiment, gadis-gadis yang tergabung dalam Girls Generation juga tidak – sudah – cantik seperti sekarang sebelum mereka debut.
Perjuangan Girls Generation tidak dimulai dengan audisi sehari dua hari, bahkan hanya dilatih sebulan. Belum lama ini SM Entertaiment merilis sebuah video perjalanan member dari semua grup vocal yang tergabung dalam agensi ini. Dari MV ini terlihat asal mula gadis-gadis yang kini sering diejek karena paras cantik berpaha mulus tapi tak berkompentensi, dari sebagian orang.
Perjuangan member Girls Generation dimulai dai usia mereka belasan tahun, ada yang di 12 tahun bahkan lebih. Artinya, SM Entertaiment membuka audisi untuk sebuah grup vocal jauh-jauh hari sebelum mereka lempar ke pasaran. Para member cantik ini kemudian ditempa bagai besi di SM Entertaiment sampai benar-benar jadi dan layak ditonton. Kesemua dari member ini menerima latihan sekitar lima tahun. Lima tahun? Tambahkan saja angka 12 dengan 5. Saat mereka benar-benar matang baru dianggap layak. Bukan waktu yang sebentar untuk menunggu menjadi seorang artis. Dan itu tidak berlaku di Indonesia. Bayangkan betapa sabarnya gadis-gadis remaja tersebut menunggu masa-masa mereka bernyanyi dan rekaman. Itulah strategi agensi Korea Selatan dalam menghadirkan artis kelas atas milik mereka.
Perjuangan itu tidak semudah yang dibayangkan benar adanya. Persiapan lima tahun tidak sia-sia, tidak butuh waktu bertahun-tahun pula grup vocal SM Entertaiment termasuk Girls Generation dikenal di seluruh dunia. Hal lain yang musti digarisbawahi bahwa mereka lebih banyak menyanyikan lagu dalam bahasa sendiri dari pada bahasa Inggris. Nyatanya? Tetap saja lagu-lagu mereka hist hampir di seluruh dunia.
Girls Generation sangat layak meraih sukses mereka setelah bertarung melawan sabar selama lebih dari lima tahun. Beberapa dari mereka pun tidak bisa dipandang sebelah mata, sebut sana Jessica atau Stefanny yang kerap bernyanyi solo, atau Yoona dan Yuri yang menjadi pemain drama lalu akting mereka disenangi hampir di seluruh dunia.
SM Entertaiment benar-benar mencetak generasi dengan sangat matang, jika sepuluh tahun terakhir Korea masih adem ayem maka saat ini tidak bisa dianggan enteng. Bahkan barat pun bisa digoyang oleh negara Asia ini, apalagi Asia sendiri yang notabene masih termasuk dalam kategori berkembang.
Kesamaan dengan Fatin
Lantas? Apa alasan nama Fatin di judul tulisan ini?
Sebagai orang yang tidak mau Fatin tenggelam setelah bernyanyi beberapa lagu saja, pelajaran sabar dan kepekaan serta kerja keras member dan agensi patut dicontoh. SM Entertaiment merupakan agensi “kecil” di sebuah negara kemudian berkembang dan disegani. Sony Music Indonesia tentu lebih besar karena terdapat Sony Music dunia yang tidak hanya mewadahi musik namun juga perfilman.
Kehadiran Fatin dalam industri musik tentu tidak sepanjang perjalanan Girls Generation. Fatin hanya dilahirkan secara instan. Modalnya karena karakter vocal yang tak biasa sehingga sangat mudah dikenali. Nilai jual ini kemudian dijadikan ajang “jualan” oleh managemen. Tidak ada yang salah dengan kelakuan Sony Music Indonesia. Salahnya, mereka tidak sepeka SM Entertaiment dalam mendidik artis-aktor mereka. Sony terkesan memaksa Fatin untuk mengisi berbagai acara walau terkadang tidak siap.
Sony seharusnya belajar pada SM Entertaiment. Fatin dibiarkan belajar terlebih dahulu sampai matang sebelum dilempat kembali ke pasaran. Mau tidak mau ini adalah bisnis yang tidak main-main. Biarkan saja penggemar Fatin menanti lagu-lagu Fatin berikutnya, biarkan saja penggemar menunggu Fatin dengan sabar, itu tandanya bahwa Fatin diakui keberadaannya. Tidak seperti sekarang ini yang tiap saat Fatin isi acara dan wara-wiri di televisi.
Lagu Aku Memilih Setia adalah sebuah gebrakan untuk memulai langkah berikutnya. Fatin bisa melahirkan lagu-lagu lain dalam rentang waktu yang lama, bukan sebulan sesudah AMS lantas ada lagu Kekasihmu, kesannya bahwa Fatin diburu dan tidak matang. Coba diamkan dulu potensi Fatin lantas dilatih seperti Girls Generation, maka Fatin akan mengranat di dunia. Tidak usah banyak lagu dalam sebulan dilahirkan, karena orang cepat lupa. Lahirkan lagu maksimal setahun 2 lagu maka orang akan selalu mengenang.
Ketidaksiapan Fatin dan keburu-buruan Sony Music Indonesia juga terlihat jelas saat menerima tawaran main film. Ini salah besar. Fatin mau saja dijadikan tameng sebuah film agar banyak ditonton. Toh, apapun tentang Fatin penggemarnya akan mencari. Fatin belum siap main film. Lihat saja bagaimana member Girls Generation berlatih dalam waktu yang lama, hingga kini selain sukses di dunia musik juga sukses di dunia perfilman. Siapa yang tidak kenal Yoona berperan protagonis? Lalu Yuri yang cocok memerankan antagonis?
Semua ada masanya, Fatin masih muda untuk ditempa jadi api membakar jagad hiburan dunia!
Girls Band Indonesia?
Girls Generation merupakan salah satu contoh grup vocal yang disegani tidak hanya Asia namun dunia. Bagaimana dengan girl band Indonesia? Rasanya grup vocal di Indonesia sangat-sangat kacau, benar kata orang jualan paha doang. Jika ada penggemar yang merasa terganggu, silahkan Anda bandingkan lagu-lagu dari Girls Generation yang dilatih selama lima tahun sebelum debut dengan girl band Indonesia yang dilatih tak selama itu.
Lagu-lagu di girl band Indonesia bagus, untuk mereka. Dan tidak akan ada tantangannya untuk dipasarkan di pasar dunia. Rata-rata suara member girl banda Indonesia kalah jauh dibandingkan dengan Girls Generation, sebuah bukti bahwa pelatihan instan dengan pelatihan bertahun-tahun.
Beberapa lagu Girls Generation sangat luar biasa dari berbagai definisi. Anda bisa dengar dan lihat video dari salah satu lagu mereka ini. Ambil saja yang berjudul I Got A Boy. Lagu ini benar-benar menampakkan kualitas vocal dan dance grup band dengan latihan vocal dan dancing selama lima tahun. Atau lagu Genie yang jika didengar di awal terkesan biasa saja, begitu hampir klimaks suara tinggi melengking mengiurkan. Tentu saja The Boys yang sudah di Inggriskan dengan sangat manis. Yang memukau juga lagu-lagu ini diselingi dengan ngrap yang tidak muda. Lagu-lagu lain bisa Anda buktikan sendiri bagaimana sepak terjang grup band ini.
Pantas saja jika banyak orang menyenangi mereka. Tentu karena kualitas bukan karena kuantitas semata. Dunia sudah mengakui karya-karya mereka. Girl band Indonesia? Terus berlatih saja jika ingin setaraf Girls Generation jangan hanya lenggak-lenggok di televisi, bikin sakit mata lihatnya!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H