Mohon tunggu...
Bai Ruindra
Bai Ruindra Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger

Teacher Blogger and Gadget Reviewer | Penulis Fiksi dan Penggemar Drama Korea | Pemenang Writingthon Asian Games 2018 oleh Kominfo dan Bitread | http://www.bairuindra.com/ | Kerjasama: bairuindra@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Money

Kemanakah Larinya Pesona Giok Aceh  

5 Juli 2015   17:57 Diperbarui: 5 Juli 2015   17:57 279
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Giok Aceh.

Suatu ketika begitu mempesona. Dipuja-puja. Dihargai jutaan sampai miliaran. Dipakai oleh anak-anak hingga dewasa. Perempuan dan laki-laki.

Kini?

Belumlah tahun berselang satu dekade. Giok Aceh memudar entah ke mana.

Giok Aceh pernah menjadi primadona di segala sisi pencaharian. Orang-orang rela bertukar posisi pekerjaan hanya untuk menjadi pengasah batu giok atau akik. Di mana-mana, di segala tempat yang berbau giok atau akik, orang-orang akan berkerumun, mencari tahu si madu atau si anu lain berapa harganya. Desak-desakan begitu terasa karena giok maupun akik yang dijual beragam rupa. Tak hanya jadi cincin saja, bagi perempuan yang perkasa menjadikan giok atau akik sebagai liontin untuk menambah gaya, atau pertama pada gelang emas mereka. Semua ditempa dengan tamak dan berharap umurnya diingat sepanjang masa. Giok dan akik tetap berjaya sampai zaman mengubah segala.

Giok dan akik itu telah hilang mata asahnya. Di tempat orang berjualan itu tak lagi ramai orang. Di hutan hanya sebagian kecil saja yang bertahan mencari giok atau akik tersembunyi. Di gunung sebagai paku dunia telah menerima larangan pengambilan batu giok dan akik. Alasannya, gunung yang ditebus dengan alat berat kemudian menimbulkan bencana berat bagi pemukiman penduduk.

Giok dan akik di Aceh hampir seperti durian di kala musim. Harumnya musiman saja. Setelah itu dilupa dan tunggu lagi suatu masa akan muncul kembali. Karena apa?

Pemain giok itu sungguh terlalu suka!

Berfoya-foya dengan harga giok dan akik yang berat di kantong. Menjarah giok dan akik tanpa memikirkan petaka setelah itu selesai. Semua dijalankan karena manusia ingin cepat kaya raya.

Karena giok dan akik di Aceh ini, pada musim lalu, sebagian mereka kaya raya dan sebagian lagi kehilangan harta benda akibat bencana. Memang giok dan akik tidak mengatakan mereka penyebabnya. Namun giok dan akik digali dari dasar gunung tersembunyi. Tak ayal, longsor terjadi di ruas jalan Meulaboh-Banda Aceh karena penopangnya tak lagi kuat.

Giok Aceh punya pesona di masa itu. Di masa ini, orang-orang tidak lagi heboh. Entah karena telah memiliki satu cincin. Entah karena terlalu mahal. Entah karena telah bosan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun