X Factor Indonesia menelan pil pahit tahun ini. Ratingnya tak kunjung sembuh dari sakit parah. Anjloknya rating acara ini ditandainya dengan menghadirkan sosok yang sempat fenomenal di audisi. Biasanya, sosok-sosok lucu, kacau-balau dan lain-lain itu dihadirkan oleh ajang pencarian bakat RCTI pada malam final. Gempuran trending topic dengan hashtag #XFactorID di media sosial tak cukup menjadi landasan kuat acara ini populer. Trending topic terjadi jika isu yang sama dikirimkan berulang kali, dan bisa dilakukan oleh akun yang sama.
Tergesa-gesanya X Factor Indonesia menghadirkan sosok fenomenal yang videonya di Youtube mencapai 5 juta penonton itu, membuat X Factor tampak lemah sekali. Sosok fenomenal yang “jelek” tersebut telah dibuang oleh X Factor Indonesia sebelum berkembang pada masanya. Sosok ini cukup diminati oleh penonton X Factor di masa-masa audisi. Sayangnya, entah karena alasan apa panitia dan juri melemparnya ke luar acara karena dianggap tak berkompetensi tinggi. Padahal, para finalis yang tampil tiap malam Sabtu tersebut tak ada yang bisa melahirkan kontroversi seperti yang pernah terjadi pada gelaran 2013 silam.
Berkaca pada X Factor 2013, antara penggemar Fatin Shidqia dan Novita Dewi saja tak bisa dihitung berapa kali adu perang di media sosial. Tak hanya saling lempar masalah dalam cuitan Twitter saja, namun saling perang di blog besar seperti Kompasiana. Harus diakui, era X Factor 2013, Kompasiana menjadi salah satu blog komunitas yang kebanjiran artikel mengenal Fatin Shidqia dan Novita Dewi. Jika di estimasi lebih lanjut, artikel mengenai Fatin – si gadis remaja yang diragukan kemampuannya itu – malah lebih banyak di share dibandingkan dengan acara itu sendiri. Pengaruh Fatin Shidqia yang sejak awal telah memunculkan perdebatan tampaknya semakin besar. Tercatat banyak sekali prestasi yang didapatkan Fatin dalam waktu dua tahun perjalanannya di industri hiburan tanah air.
Dan, X Factor Indonesia 2015 telah membuat kesalahan. Panitia dan juri – mungkin – berpikir kualitas fisik (postur tubuh dan ketampanan/kecantikan) dan kualitas suara bisa menaikkan rating acara ini. Sayangnya, tanpa bayang-bayang acara serupa di tahun ini ratingnya malah tak lebih baik dari sinetron picisan dengan tema tak masuk akal. Kesalahan terbesar lain adalah menghadirkan Bobby Berliandika di saat yang tidak tepat. Sosok fenomenal ini tak mungkin bisa menaikkan rating maupun membuat perdebatan panjang lebar seperti tahun 2013. Bobby Berliandika hanya diundang untuk mempermanis langkah para finalis yang tak ada perubahan berarti. X Factor Indonesia tak ada sesuatu yang menarik selain kehebatan bernyanyi yang hampir sama dengan Indonesian Idol tahun lalu.
Siapa yang mempunyai faktor X di X Factor Indonesia tahun ini?
Saya berani bertaruh. Selain Bobby Berliandika, tak ada yang mampu menghipnotis penonton untuk berdebat panjang lebar di kanal Youtube. Penampilan Bobby Berliandika semalam (8/8/15) cukup bertaring dibandingkan para finalis itu sendiri. Bobby Berliandika yang tampil di Gala Show 8 “mempermalukan” X Factor Indonesia itu sendiri. Dan saya yakin sekali, tak ada yang bertahan maupun melampaui kepopuleran Bobby Berliandika dari semua finalis tahun ini. Jangan pula membandingkan dengan Fatin Shiqdia, tak satu pun dari finalis bahkan pemenang dari X Factor Indonesia tahun ini yang bisa dengan mudah mendapatkan penghargaan dari Anugerah Musik Indonesia sebagai Penyanyi Wanita Terbaik maupun Album Terbaik. Berani bertaruh?
Bobby Berliandika adalah anak emas X Factor Indonesia 2015. Percaya atau tidak dengan jumlah viewers Youtube yang semakin bertambah, diundang kembali ke acara sebelum masanya, memperlihatkan acara ini belum bisa move on dari Bobby Berliandika. Menurut saya pribadi, penampilan Bobby Berliandika dengan lagu Mirasantika semalam jauh lebih baik dan lebih asyik dibandingkan dengan finalis yang sedang berlomba. Para finalis bahkan ada yang monoton dan “tak enak” sama sekali sehingga saya memindahkan channel ke televisi berita.
Kekalahan lain dari X Factor Indonesia 2015 adalah tak pernah sekali pun Roby Purba berbangga mengatakan lagu ini bisa Anda download/beli di iTunes Indonesia. Roby Purba hanya menyebutkan cara vote melalui pesan singkat dan Google Indonesia.
Dari pengalaman membuang sang fenomenal sebelum masanya, X Factor Indonesia 2015 tak berkaca pada tahun 2013. Fatin Shidqia memang berbeda dengan Bobby Berliandika. Namun peruntungan bisa sama bisa juga tidak. Kedua orang ini memiliki kesamaan yaitu berbeda dengan yang lain. Fatin Shidqia begitu direndahkan banyak orang yang katanya mengerti musik, tetapi penggemarnya semakin hari bertambah dan loyal sampai mengaktifkan www.fatinsl.com untuk segala sesuatu mengenai dara ini. Orang-orang boleh merendahkan namun prestasi Fatin Shidqia jauh di atas rata-rata sebagai penyanyi rendahan lulusan ajang pencarian bakat.
Pada Bobby Berliandika yang terlampau dibuang, masanya tentu belum berakhir. Banyak kisah lain yang patut dijadikan pelajaran. Sebut saja Sammy Simarongkir yang didepak oleh Indonesian Idol namun berjaya sebagai vokalis band dan penyanyi solo.
X Factor Indonesia 2015 masih terus mencari-cari celah untuk membuat orang-orang suka. Sayangnya, acara ini tak bisa berkata apa. Seakan-akan, penonton hanya orang-orang terdekat finalis maupun orang yang suka sedikit saja pada finalis. Kita tunggu saja, apakah akan ada perang argumentasi di media sosial bahkan Kompasiana sampai akhir acara ini nanti.