Mohon tunggu...
Bai Ruindra
Bai Ruindra Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger

Teacher Blogger and Gadget Reviewer | Penulis Fiksi dan Penggemar Drama Korea | Pemenang Writingthon Asian Games 2018 oleh Kominfo dan Bitread | http://www.bairuindra.com/ | Kerjasama: bairuindra@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

iPhone Kalah Inovasi dari Xperia, Galaxy, One, Optimus Bahkan Nokia

13 September 2013   16:04 Diperbarui: 24 Juni 2015   07:57 1032
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Minggu ini kabar “menyedihkan” datang dari raksasa teknologi yang selama ini dikenal sebagai pemula dari smartphone. Walau sebenarnya, pemain yang sudah merasakan manisnya telepon pintar ini bermula dari Nokia. Nokia sudah terlebih dahulu bermain di ranah telepon pintar dengan berbagai model canggih dan operasi terbarukan, kemudian iPhone baru muncul dengan gaya layar sentuh yang sudah terlebih dahulu dirasakan beberapa model Nokia.

Pada dasarnya, jika dilihat lebih jeli dan objektif, ada atau tidaknya Steve Jobs di Apple Inc, perusahaan yang kini dibawah pimpinan Tim Cook sudah kalah telak. Jika pun Steve Jobs masih ada, inovasi yang dihadirkannya tak akan jauh dari yang dilakukan Tim Cook saat ini. Hal ini karena gempuran Asia yang semakin merajalela. Smartphone asal Asia seperti keluarga Galaxy Samsung, Xperia Sony, One HTC maupun Optimus LG merupakan jajaran ponsel pintar kelas atas dengan sistem operasi Android. Kita lihat, mulai dari model bahkan fitur yang dihadirkan ponsel pintar Asia ini tidak main-main. Hardware mumpuni menjadikan pasukan Android ini jauh meninggalkan iPhone yang memiliki perangkat keras tak bisa naik tangga mengejar ketertinggalan mereka. Belum lagi software dari vendor yang semua itu berasal dari Asia tersebut bisa dikatakan sangat memukau.

Kesalahan Apple Inc saat ini hanya terletak pada masalah paten. Perusahaan ini terlalu sibuk mempersoalkan hak-hak paten yang katanya telah dicuri tanpa berinovasi. Lihat saja, saat Apple menyerang Samsung tak lama kemudian keluar keluarga Galaxy yang hardwarenya sangat jauh dari yang dibayangkan. Masih ingat saat Samsung menggebrak dengan Galaxy Note maupun Galaxy SIII? Ini merupakan salah satu gebrakan Samsung melawan iPhone yang selalu mengatakan menjiplak buah karya mereka. Kasus lain dengan vendor (lagi-lagi dariAsia), HTC yang gaya mereka dalam menciptakan hardware yang beda, Sony yang hardware yang petak tapi terkesan sangat tangguh, kemudian LG dengan hardware yang elegan dan menawan. Belum lagi di ranah lawan, ada Nokia dengan nama besar dan hardware yang jauh dari lawannya. Tentu ini jadi masalah yang sangat besar. Konsumen akan membandingkan dan ingin kesegaran baru dalam membeli sebuah ponsel. Dengan gempuran Asia dengan hardware yang tidak bisa dipandang sebelah mata, pilihan iPhone tanpa inovasi memikat konsumen akan memikirkan kembali untuk menjatuhkan pilihan pada merek mahal itu.

iPhone sekarang hanya sedikit yang istimewa di angka 64 bit, yang sebenarnya tidak bisa terlalu dibanggakan karena lawan mainnya Samsung sudah terlebih dahulu bermain di dua “otak” dan berdasarkan informasi akan melaju ke angka 64 bit juga. Selebihnya? Apa yang bisa dibanggakan oleh iPhone baru ini? Rasanya iPhone terkena imbas sendiri karena terlalu sering mengejek lawan mainnya. Ejekan Samsung memakai bahan plastik kini mereka menggunakan bahan plastik. Apakah karena takut “meledak” lagi? Pilihan warna-warna cerah sudah bukan awal dari keberuntungan mereka, Nokia sudah terlebih dahulu bermain di kondisi warna ini pada keluarga Lumia. Rasanya, sangat pantas jika banyak pihak yang menyangsikan keberhasilan iPhone baru ini.

iPhone dulu sangat dibanggakan oleh banyak pengguna, sekarang malah akan tinggal oleh pengguna jika masih bertahan pada ego mereka. Jiwa egoisme Steve Jobs masih melekat dalam kinerja Apple Inc. walau pun kekuatan besar Tim Cook mengiring sukses iPhone ke keinginan mereka sama saja jika masih terpaku pada paten. Dahulu iPhone memang sangat inovastif, sekarang malah jadi barang yang kurang mampu bersaing.

Iphone sudah hilang inovatif dan jauh tertinggal dari lawan mainnya yang semakin melaju kencang dengan berbagai model. Ego Apple terhadap produk mereka yang akan dibeli setidaknya menjadi cerminan bahwa konsumen bisa beralih ke pilihan lain seandainya masih belum mampu membuat orang suka terhadap mereka. iPhone baru membuktikan bahwa investor bahkan pencinta produk Apple merasa kecewa terhadap gebrakan mereka.

Kita tunggu saja bagaimana kelanjutan kisah dramatis iPhone dengan bahan plastik dan harga selangit tersebut. Pilihan kembali pada pembeli dan cinta atau tidak terhadap produk iPhone. Dan peminat smartphone bisa melihat sendiri vendor mana yang inovatif serta tidak egois?

Anda, pilih mana?

@bairuindra

Bai Ruindra

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun