Mohon tunggu...
Baiq Vina Handayani
Baiq Vina Handayani Mohon Tunggu... Lainnya - Widyaprada

Widyaprada memiliki tugas dan fungsi dalam melaksanakan pengembangan dan penjaminan mutu pendidikan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pendidikan Indonesia: Tantangan dan Upaya Meningkatkan Kualitas

29 November 2024   22:21 Diperbarui: 29 November 2024   21:23 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pendidikan Indonesia: Tantangan dan Upaya Meningkatkan Kualitas

Indonesia, sebagai negara dengan sistem pendidikan terbesar keempat di dunia, memiliki sekitar 53 juta siswa dan 3,4 juta guru, namun kualitas pendidikan di negara ini masih menghadapi berbagai tantangan. Berdasarkan hasil Programme for International Student Assessment (PISA) yang diselenggarakan oleh Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD), Indonesia menempati peringkat ke-69 dari 80 negara yang mengikuti tes ini pada 2022. PISA mengukur kemampuan literasi, matematika, dan sains siswa berusia 15 tahun, dan hasil ini menunjukkan bahwa Indonesia tertinggal jauh dibandingkan negara-negara Asia lainnya seperti Singapura, Jepang dan Korea Selatan, yang menduduki peringkat tiga teratas. Di Indonesia, 18% siswa mencapai setidaknya level 2 dalam matematika, jauh lebih rendah dibandingkan rata-rata negara-negara OECD (rata-rata OECD: 69%). Sekitar 25% siswa di Indonesia mencapai Level 2 atau lebih tinggi dalam membaca (rata-rata OECD: 74%) dan sekitar 34% siswa di Indonesia mencapai Level 2 atau lebih tinggi dalam bidang sains (rata-rata OECD: 76%). Lantas, apa yang salah dengan pendidikan di Indonesia?

Meskipun Indonesia mengalokasikan anggaran pendidikan yang besar sekitar 665 triliun rupiah atau 20% dari total belanja APBN pada tahun 2024 dampak positif dari anggaran ini belum maksimal. Kontribusi sektor pendidikan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia hanya mencapai 3,5%, jauh di bawah rata-rata negara-negara Asia Pasifik yang mencapai 4,6%. Hal ini mengindikasikan adanya ketidaksesuaian antara besarnya anggaran dengan hasil yang diharapkan dalam peningkatan kualitas pendidikan.

Tantangan utama yang dihadapi oleh pendidikan Indonesia antara lain adalah kurikulum yang belum sepenuhnya kompatibel dengan kebutuhan industri dan perkembangan teknologi. Selain itu, pembelajaran di sekolah masih terlalu berfokus pada hafalan dan pengulangan, sementara kemampuan berpikir kritis dan kreativitas siswa belum banyak diberi ruang. Siswa sering kali kurang diberi kesempatan untuk bertanya atau mengeksplorasi minat mereka, yang pada gilirannya menghambat pengembangan potensi diri mereka secara maksimal.

Pemerintah telah mencoba untuk melakukan berbagai kebijakan untuk memperbaiki kualitas pendidikan, salah satunya melalui pergantian kurikulum. Namun, meskipun kurikulum yang dirancang sudah baik, implementasinya di lapangan sering kali tidak sesuai dengan harapan. Salah satu faktor utama yang memengaruhi efektivitas kebijakan ini adalah kualitas guru. Guru yang belum memiliki kompetensi pedagogik yang memadai akan kesulitan dalam menerapkan model pembelajaran yang relevan dan sesuai dengan kebutuhan siswa masa kini.

Oleh karena itu, peningkatan kompetensi guru menjadi langkah penting yang harus dilakukan. Salah satunya dengan memberikan pelatihan yang lebih intensif mengenai model-model pembelajaran yang bisa merangsang kemampuan berpikir kritis, numerasi, dan literasi siswa. Pendidikan yang berfokus pada pengembangan keterampilan abad ke-21, seperti kemampuan berpikir kritis, pemecahan masalah, dan kolaborasi, harus menjadi prioritas dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.

Selain itu, pemerintah juga perlu menciptakan lebih banyak kesempatan bagi siswa untuk mengeksplorasi minat dan bakat mereka, dengan menyediakan fasilitas dan kegiatan ekstrakurikuler yang dapat mendukung pengembangan kemampuan non-akademis mereka. Dalam hal ini, peran keluarga dan masyarakat juga sangat penting untuk menciptakan lingkungan yang mendukung proses belajar yang menyeluruh bagi siswa.

Pendidikan Indonesia memang masih menghadapi berbagai tantangan, namun dengan kerjasama antara pemerintah, sekolah, guru, dan masyarakat, kita bisa berharap sektor pendidikan Indonesia dapat terus berkembang dan memberikan dampak positif yang lebih besar bagi kemajuan bangsa. Upaya untuk memperbaiki kualitas pendidikan bukan hanya tentang perubahan kurikulum, tetapi juga tentang meningkatkan kapasitas sumber daya manusia, khususnya para guru, untuk membimbing generasi masa depan Indonesia menuju prestasi yang lebih tinggi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun