Kelingking dan Issun Boshi
Kelingking
Dahulu kala hiduplah pasangan suami yang tinggal disebuah desa kaki bukit. Suami istri yang sangat miskin yang tidak punya anak. Suatu hari sang suami berdoa kepada Tuhan untuk diberikan seorang anak.
“Ya Tuhan, berilah aku seorang anak walaupun hanya sebesar kelingking” kata sang suami.
Waktu berjalan tidak lama, istrinya mengandung dan melahirkan seorang anak yang hanya sebesar kelingking sama seperti apa yang ada dalam doa sang suami. Namun pasangan suami istri itu tetap bersyukur karena telah dikabulkan doanya untuk mempunyai seorang anak.
Beberapa tahun kemudian anak pasangan suami istri itu yang seharusnya sudah tumbuh besar, namun ia tidak tumbuh besar tidak seperti anak-anak biasa disekitarnya. Karena hal itu ayahnya memberikan nama “Si Kelingking.
Pada suatu saat sebuah kerajaan diserang oleh seorang raksasa perempuan yang bernama “Nenek Gergasi”. Raksasa itu sering memakan manusia dan binatang ternak. Keadaan itu membuat semua penduduk menjadi gelisah.
Raja memerintahkan semua penduduk untuk mengungsi, namun si Kelingking ingin menghadapi Nenek Gergasi. Ia minta dibuatkan lubang sebesar dirinya. Maka dibuatnya lubang dan kelingkingpun masuk kedalam lubang, sementaraitu orang tua Kelingking mengungsi bersama penduduk lainnya.
Ketika Nenek Gergasi datang ia mengamuk karena tidak ada makanan yang bisa ia makan saat itu. Lalu terdengar suara dari sebuah lubang kecil. “Hai raksasa jelek, tidak ada yang bisa kau makan didesa ini, sebaiknya kau pergi saja dari sini” Itu adalah suara si Kelingking.
Nenek Gergasi terkejut dan merasa ketakutan mendengar suara itu, karena ia tidak melihat orang satupun disekitarnya, ia mengira kalau suara itu adalah suara hantu, sehingga si raksasa itu lari ketakutan, lalu jatuh kejurang hingga mati.
Kerajaanpun menjadi tentram tanpa raksasa itu. Raja beserta penduduk sangat berterima kasih kepada Kelingking yang telah membantu kerajaan. Kelingking yang kecil namun punya kekuatan yang luar biasa.
Issun Boshi
Menurut cerita Issun Boshi yang umum diketahui orang, pasangan suami istri lanjut usia yang tidak punya anak memohon kepada Sumiyoshi no Kami agar diberi anak. Permintaan mereka dikabulkan, dan lahir seorang anak yang tinggi tubuhnya hanya 1 sun (ukuran panjang yang setara dengan 3 cm). Anak itu ternyata tidak mau besar-besar, dan tingginya tetap 3 cm sehingga diberi nama Issun Bōshi yang berarti “biksu satu sun”. Pada suatu hari, Issun Bōshi ingin menjadi samurai. Ia pergi ke Kyoto membawa pedangnya berupa sebatang jarum, dan berlayar dengan perahu dari mangkuk kayu yang didayung dengan sebilah sumpit. Di Kyoto, ia diterima bekerja oleh sebuah keluarga yang tinggal di rumah besar dan mewah. Ketika putri dari keluarga tersebut ingin pergi ke kuil, Oni bermaksud menculiknya. Issun Bōshi berkelahi dengan Oni untuk melindungi sang putri. Oni menelan tubuh Issun Bōshi. Bagian dalam perut Oni ditusuk-tusuk oleh Issun Bōshi. Oni yang merasa kesakitan meminta Issun Bōshi untuk berhenti menusuk-nusuknya. Oni menyerah dan memuntahkan kembali Issun Bōshi.
Oni melarikan diri ke gunung setelah meninggalkan sebuah palu ajaib. Palu itu disebut Uchide no Kozuchi yang bisa mengabulkan permintaan atau mengeluarkan uang bila diayunkan. Issun Bōshi menggunakan palu ajaib untuk mengubah tubuhnya menjadi seukuran laki-laki dewasa. Issun Bōshi menikahi sang putri dan hidup bahagia selamanya. Mereka berdua bisa mendapat makanan enak dan uang berlimpah hanya dengan mengayunkan palu ajaib.
Analisis Cerita
1. Persamaan
Persamaan kedua cerita rakyat diatas menceritakan tentang sepasang suami istri yang tidak mempunyai anak lalu berdoa kepada Tuhan dan akhirnya doanya di kabulkan dan melahirkan seorang anak yang sama kecil yang tidak bisa tumbuh besar. Anak yang kecil itu mempunyai kekuatan yang luar biasa yang membantu orang-orang disekitarnya.
2. Perbedaan
Perbedaan cerita diatas adalah:
-Kelingking adalah cerita rakyat dari Jambi sedangkan Issun Boshi adalah cerita rakyat dari Jepang
-Kelingking ukuran badannya sebesar kelingking, namun Issun Boshi hanya 1 sun (3 cm)
-Kelingking melawan raksasa hingga mati dan melindungi kerajaan, sedangkan Issun Boshi melawan Oni yang ingin menculik putri dari sebuah keluarga tempat ia bekerja, iapun menyelamatkan sang putri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H