[caption caption="keponakan menyapa lewat pesan facebook "][/caption]"lama enggak ngobrol"
saya kira maksudnya adalah saya yang dulu sering usilin dia dengan macam-macam pertanyaan yang aneh-aneh, seperti, saat dia pulang sekolah.
"Dek tadi di sekolah ngapain aja" ini saya biasa tanyakan, saat dia pulang sekolah, lalu dia akan menjawab
"ya belajar"
"belajar apa?"
"ya belajar, ya main" jawabnya pendek-pendek tapi tetap saya tanya, sampai jadi obrolan yang panjang.
Itu sewaktu saya kuliah di Malang, dan sering berkunjung ke rumah Paman di Kota Batu. Sekarang saat saya di Lombok, kami hanya bisa bersapa hari minggu, waktu khusus yang diberikan orangtuanya untuk main komputer. Atau jika ada kesempatan di hari-hari biasa saat dia pulang sekolah.Â
Keponakan saya yang lucu, cantik, pintar, dan menggemaskan ini, kalau saya tidak salah akan naik kelas tiga Sekolah Dasar. Iya, diusianya yang segitu, dia sudah punya aku Facebook sendiri. Dan, tidak ada yang salah dengan hal tersebut.Â
Pertama, friend list hanya orangtuanya, Pakde, Kakak, beberapa temannya, dan saya sendiri.
Kedua, akunnya hanya digunakan untuk memenuhi hak kebutuhan bermainnya yaitu dengan main permainan di Facebook.
Ketiga, yang terpenting adalah kedua orangtuanya juga benar-benar melakukan pengawasan, tidak hanya sekedar mengawasi tetapi benar-benar tahu dan cukup rutin mengecek aktivitas sosial media anak-anaknya.Â