Tidak semua keinginan akan tercapai. Allah lebih mengetahui daripada Engkau.
Barangkali kini engkau bersedih ketika harapan satu persatu tidak didapatkan. Ketika yang lainnya bisa berjalan pada garis linier yang mereka banggakan. Sementara kamu masih berada dalam kerumitan tidak bertepi. Jangan bersedih. Karena tidak semua keinginanmu akan tercapai, Allah punya seribu rahasia untukmu. Mungkin saat ini itu bukan menjadi prioritasmu, sehingga mimpimu belum bisa dikabulkan oleh Allah.
Jangan bersedih saat segala impianmu harus dikubur lebih awal, bukan karena engkau tak mampu tetapi tidak ada Ridhonya. Karena Allah lebih mengetahui apa yang engkau butuhkan daripada apa yang engkau inginkan. Jangan bersedih ketika upayamu hanya berhenti pada titik ini saja. Mungkin di luar sana ada yang lebih baik dari yang engkau lakukan. Wujudkan yang lebih dekat darimu.
Jujur aku bersedih, karena kegagalan demi kegagalan terus menghantui, sementara tidak ada yang mendukung untuk mencapai impian itu. Kadang aku tidak memikirkan lagi. Tetapi, impian itu tidak pernah surut. Hakikat gagal yang kini didapat untuk mengubah hidupmu. Bukankah ada banyak prestasi yang bisa diraih? Prestasi yang membawa kehidupan lebih berkah dan nyaman.
Berhenti membandingkan dirimu dengan orang lain. Mungkin orang lain sudah menyelesaikan tugasnya, sementara engkau masih belum. Bukan perkara siapa yang lebih cepat mencapai garis final. Tetapi, seberapa banyak proses dan gagal yang dijalani. Hari ini bagi engkau yang mengalami kegagalan, jangan memandang sebuah gagal ialah akhir dari segalanya. Tetapi, pandanglah sebagai bentuk evaluasi diri.
Allah mungkin menunda prestasi yang kuharapkan demi mendapatkan prestasi yang lebih besar. Ditunda prestasi bukan berarti tidak ada kesempatan lagi. Melainkan ada yang lebih penting yang harus ditunaikan.
Aku gagal dalam kompetisi menulis, di waktu bersamaan mengandung janin yang tiap hari butuh perhatian lebih. Hikmahnya digagalkan dalam kesempatan menjadi penulis lagi, agar aku lebih fokus merawat titipan yang lebih berharga dari apa pun.
Amanah dari Allah yang tiada bandingnya, munculnya sang bayi yang ditunggu banyak orang. Kehadirannya mungkin akan sedikit mengubah pola pikirku, yang sebelumnya hanya berpikir soal prestasi menulis. Kini harus memperjuangkan masa depan si kecil. Memberikan pengajaran dan ilmu kepadanya. Mungkin saja si kecil yang bisa mewariskan kemampuan yang kumiliki. Atau ia melanjutkan prestasi yang tertunda.
Entahlah, aku sendiri gusar mendapatkan takdir semacam ini. Mudah-mudahan nanti setelah lahirnya buah hati, aku bisa memberikan yang terbaik untuk diriku.
Sebisa mungkin sekarang relaks dan menikmati detik-detik menuju persalinan. Waktunya melanjutkan latihan jalan. Jangan merasakan sakit. Bayangkan sosok kecil akan hadir.