Nilai-nilai Pancasila begitu penting bagi seluruh masyarakat Indonesia di era digital ini. Namun, banyak kita lihat di zaman sekarang nilai-nilai Pancasila sudah mulai luntur karena tergerus oleh perkembangan zaman. Masih banyak kita jumpai masyarakat atau generasi muda yang minim pengetahuan tentang Pancasila. Jika pengetahuan tentang Pancasila saja sudah minim, bagaimana dengan pengamalan nilai-nilainya. Maka, nilai-nilai Pancasila perlu ditanamkan baik itu kepada pelajar ataupun mahasiswa, terlebih lagi pada anak usia dini. Karena penanaman nilai-nilai Pancasila pada anak usia dini diharapkan ketika remaja atau pun dewasa akan terbiasa dengan tingkah laku yang mencerminkan nilai-nilai Pancasila serta diharapkan dapat menjadi pelopor atau contoh dalam mengamalkan nilai-nilai Pancasila.
Pengajaran Pancasila pada anak usia dini sangat diperlukan karena untuk memperkenalkan Pancasila sejak dini. Tidak hanya pemahaman tentang Pancasila, namun juga penanaman nilai-nilai dan praktiknya dalam kehidupan sehari-hari.
Penanaman nilai Pancasila untuk anak usia dini juga sangat dianjurkan karena pada usia tersebut anak berada dalam usia emas (Golden Age). Mengapa dikatakan usia emas? Karena pada usia tersebut anak mudah menangkap atau meniru sesuatu. Sehingga dianjurkan dalam penanaman nilai-nilai Pancasila kepada anak melalui praktik secara langsung.
Namun, pada era digital ini banyak tantangan dalam menanamkan nilai-nilai pancasila. Karena pada zaman sekarang ini anak sudah bisa menggunakan gadget ataupun sumber informasi digital lainnya, sehingga anak dengan mudahnya mengakses informasi yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Apalagi ketika covid-19, dimana interaksi dibatasi sehingga dapat kita lihat sekarang banyak anak yang lebih memilih diam di rumah bermain gadget dibanding keluar untuk bersosialisasi dengan teman-temannya. Ketika anak bermain gadget terus-terusan tanpa dibatasi, dapat mebuat anak menjadi kecanduan sehingga banyak ditemukan anak yang mengalami gangguan jiwa atau mental.
Lalu, bagaimana cara kita menanamkan nilai-nilai Pancasila untuk anak usia dini di era digital ini?. Sebenarnya banyak yang dapat dilakukan baik dari pendidik ataupun orang tua sang anak untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila.
Dimulai dari sekolah atau PAUD, guru dapat menanamkan nilai-nilai Pancasila melalui permainan, nyanyian, cerita, ataupun praktik langsung. Untuk praktik langsung dapat berupa:
- Sila pertama, yaitu dengan mengadakan imtaq sebelum pembelajaran dimulai, membaca bismillah sebelum memulai pembelajaran dan mengakhiri dengan membaca alhamdulillah, mengajarkan doa-doa kepada anak
- Sila kedua, yaitu guru bisa mengajak anak untuk berinfak setiap hari jum’at, mengajarkan anak untuk saling tolong-menolong dan berbagi dengan teman.
- Sila ketiga, yaitu mengadakan pembelajaran dengan berkelompok dan mengadakan permainan yang berkelompok.
- Sila keempat, yaitu dengan mengajarkan anak untuk mengantri ketika bermain ayunan, perosotan ataupun permainan lainnya dan mengajarkan anak untuk memberikan kesempatan pada teman yang lain untuk bermain.
- Sila kelima, yaitu dengan mengadakan kerja bakti di sekolah dan mengajarkan anak untuk saling membantu dengan teman.
Kemudian dalam pemanfaatan teknologi untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila kepada anak yaitu dengan memberikan tontonan yang baik kepada anak seperti animasi yang di dalamnya mengandung perilaku pengamalan nilai-nilai Pancasila. Serta dalam penggunaan teknologi ini anak perlu didampingi oleh orang tua atau guru.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H