Lulus SLTA, siswa akan dihadapkan pada dua pilihan.....
Kerja atau Kuliah?
Untuk yang akan kuliah, jangan ikuti tips berikut ini...
1.
Demi kebanggaan orang tua
Terkadang, gengsi sebuah jurusan menyebabkan sang orang tua memaksa anaknya
Tanpa melihat kemampuan akademik sang anak itu sendiri.
Sang ayah yang dokter kadang tak rela anaknya menjadi guru atau yang lain
Akibatnya, kuliah dengan penuh keterpaksaan dan DO
2.
Ikut-ikutan Teman
Ini kemungkinan disebabkan “kebiasaan” yang terpelihara dari kecil
Saat masuk SMP duduk satu bangku dengan teman SD
Masuk SMA duduk satu bangku dengan teman SMP
Hingga mengambil jurusan yang sama saat kuliah
Namun, bukankah ini berarti teman adalah saingan?
Salahkah?
Mungkin tidak, asalkan memang benar-benar memiliki kemampuan yang sama.
Namun, pertemanan "membabi-buta" akan menjerumuskan
3.
Harus Jadi Sarjana
Tahun 2012, ada sekitar 430.000 sarjana yang menganggur. Luar biasa bukan?
Kuliah 5 tahun (normal) hanya berhadiah gelar pengangguran. Mengenaskan
Karenanya, Tidak harus memilih jurusan dengan jenjang S-1 atau sarjana
Banyak sekali lulusan Diploma (D1 hingga D4) yang langsung dapat kerja setelah kuliah
Jadi, tidak aneh, selain menganggur, banyak sekali yang bekerja
Tidak sesuai dengan jurusan yang pernah diambilnya di Perguruan Tinggi
4.
Harus mengambil Jurusan Favorit
Fakultas kedokteran adalah fakultas terfavorit. Terutama Kedokteran Umum
Namun, apakah setelah lulus masa depan langsung cerah?
Di tahun 2010 saja, ada ribuan dokter menganggur !
Terus, jurusan apa yang diambil?
Ambilllah yang sesuai dengan minat, kemampuan dan kebutuhan pasar
Misalkan, siapa yang menduga kalo jurusan PGSD (Pendidikan Guru SD)
Menduduki tempat kedua di bawah kedokteran?
Sebuah jurusan yang TIDAK memiliki nama besar
Namun memiliki pasar yang menjanjikan seiring meningkatnya kebutuhan guru
Dan anda memiliki ketertarikan untuk mendidik.... Klop!
.......
Bagaimana, masih ingin mengikuti tips ini?
.........................
poentjakgoenoeng, 23-2-2013
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H