“Silakan bu
Tanda tangan bukti pengambilan Raport di sini”
Kataku sambil menunjuk nama seorang siswa, sebut saja Fulan
Ibu tersebut tanda tangan di sebelah nama yang kutunjukkan….
Terlihat gelang besar melingkar pergelangan tangannya
Dua cincin emas berdempet di jari manis
Serta kalung yang terjuntai pada saat beliau tanda tangan…..
Sementara sang suami berdiri di sebelahnya sambil sesekali memencet Blackberry-nya
Lalu kuingat wajah sang anak
Bukankah dia anak kelas 8C?
Bukankah dia yang sepatu kets sebelah kirinya solnya terkelupas?
Bukankah dia yang bajunya sobek di bawah kerah?
Bukankah dia yang selalu Pingsan pada saat Upacara hari senin ketika Upacara bendera karenatidak sarapan?
Bukankah? Bukankah?
………….
Inilah salah satu”fenomena” yang terjadi di daerah tempat saya mengajar
Gaya hidup malah dimiliki oleh sang orang tua sementara sang anak tidak mendapat biaya pendidikan yangcukup karena mereka tahu
“KEMISKINAN DAPAT DIJUAL”
Fenomena apakah ini?
Gelontoran beasiswa untuk siswa miskinbenar-benar dimanfaatkan
Oleh sejumlah orang tua……
Apakah beasiswa itu diambil dan dipakai orang tua? Tidak……
Namun inilah kesempatan bagi SEJUMLAH OKNUM orang tua untuk “lepas tangan” atas
Tanggung jawab pendidikan anaknya
Gaji…Upah apa pun namanya yang diperoleh sang orang tua
Benar-benar dinikmati oleh keduanya tanpa diributkan biaya pendidikan anak
Dan memasrahkan biaya pendidikan anak ke pemerintah
Ini memang salah satu keburukan akan Mudahnya anak menerima beasiswa
Karena, hanya bermodal MISKIN (bukan PRESTASI) mereka mendapatkannya
Berikut ini saya berikan sejumlah ilustrasi
1.
“Pak…..sebagai wali kelas saya mohon bapak mengawasi anak bapak dalam belajar
Khan sebentar lagi Ujian Nasional…”
“Lho…anak saya sudah kelas 3, tho?”
Bayangkan….ada orang tua yang sampai tidak tahu anaknya sudah kelas berapa….
Kenapa?
Karena Orang tua merasa di-NINABOBOK-kan oleh adanya BOS dan beasiswa lain
sehingga jarang sekali mengeluarkan biaya untuk pendidikan sang anak
sampai dia lupa anaknya kelas berapa……
2.
“Nduk ……
Kenapa kamu gak melanjutkan….padahal Nilaimu terbaik lo…”
“Bapak gak ada biaya Pak Guru “
“Katanya…Bapak kamu punya Sapi 3 …Sawah luas”
“Ya pak bener….
Tapi sapinya buat persiapan menikah kakak saya 2 tahun lagi…”
Gilaaaa……
Anak mau melanjutkan sekolah di depan mata….TIADA BIAYA
Anak lain mau menikah 2 tahun lagi…..BIAYA TERSIAPKAN
……………….
Semoga kita tidak termasuk orang tua
“Yang menginvestasikan anak dengan kemiskinan demi mendapat bantuan pendidikan”
…………………..
poentjak goenoeng 27-2-2012
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H