Beberapa saat lalu…
Iseng baca-baca diary anak perempuanku
Lihat sampulnya… Pink
“Hmmmm… namanya aja anak cewek”
Kubukalembar demi lembar…
“Akhir Des 11
Dear Diary
Dia kembali lagi ke pondok….
Padahal aku masih suka dia ada di sini…..
Moga kau tahu yang kurasakan…..”
Agak kaget saya membacanya..
Anakku sudah baligh … sudah puber?
Ternyata sikap dan pribadi anak tidak seperti apa yang Nampak
Sebagaimana yang kita lihat…..
Lalu kubuka lembaran berikutnya….
“Medio Januari, 12
Dear Diary
Bapak pilih kasihhh
Mosok Cuma tanggal lahir adik yang ditulis di HP bapak
Tanggal lahirku tidak….
Aku sedihhh…….”
Astaghfirullah…
Ya Allah… Hal kecil yang kita anggap biasa saja ternyata adalah sesuatu yang amat bermakna.
Ahhhh… Maafkan bapakmu, nak……
Dan mataku akhirnya kembali terbelalak menyimak halaman-halaman berikutnya
“22 january 12
Adikku lebih disayang bapak….
Dia yang masih SD dibelikan flashdisk 4 GB
Sedang aku Cuma 2 GB…..
Aku lebih baik sayang ibu….”
……….
Aku terdiam….
Kita kadangkala sebagai orang tua merasa apa yang kita lakukan dan berikan pada anaksudah benar
Apa yang kita lakukan sudah sesuai harapan dan keinginan anak.
Namun, ternyata sebaliknya….
Diary….
Ya Cuma sebuah buku harian
Yang kadangkala dianggap orangtua Cuma sekedar buku catatan biasa milik sang anak
Ternyata menyimpan berjuta peristiwa…catatan…dan kesan
Ternyata menjadi “tempat pelarian” anak untuk curhat
Kita patut membacanya…
Karena Diary adalah sebuah “tempat pengaduan” ketikaanak memiliki “masalah”
Dengan orang tuanya.
Cukup menyakitkan memang ketika anak menuliskan
“Dear Diary…..”
Kenapa bukan
“Dear Dad…Dear Mom” atau “Dear Parents…”
Begitulah sebagian besar anak men-curhatkan isi hatinya justru bukan pada kita
Jadi…
Contoh yang saya sebutkan di atas mungkin pernah juga anda alami sebagai orang tua
Percayalah… anak kita memang luar biasa
Luar biasa membutuhkan perhatian dan kasih sayang kita secara ADIL …
Oleh karena itu … introspeksilah diri kita melalui diary anak kita ..
………….
Poentjakgoenoeng, 17-06-2012
Gambar: damasdwi.blogspot.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H