Pernah dengar lagu dari grup band Legendaris, Koes Plus ini?
Ya... sebuah lagu yang bercerita tentang anak sekolah menanti-nanti kedatangan Bis sekolahnya. Namun, seiring waktu, keberadaan Bis sekolah sudah nyaris tak pernah terdengar gaungnya. Bahkan di kota pelajar seperti Jogjakarta.
Dan alhamdulillah, sejak 3 tahun lalu, sekolah kami sudah “punya” bis sekolah yang dimanfaatkan siswa-siswi kami. Sebenarnya, bis sekolah ini merupakan bis perintis milik Kemenhub yang melewati daerah-daerah pedalaman gunungkidul yang belum memiliki angkutan umum. Dan, penikmatnya pun bukanlah anak-anak sekolah saja. Orang umum pun boleh dengan ongkos Gratis tis tis tis. Seperti Bapak Penjual Tampah ini.
Berkapasitas sekitar 35 penumpang, bis sekolah ini memiliki trayek sebanyak 2 kali sehari ke daerah tempat saya mengajar, Gedangsari. Jam nya pun disesuaikan dengan keberangkan dan kepulangan anak-anak sekolah. Pagi jam 5 dan siang jam 2 dengan jurusan Wonosari – Gedangsari PP.
Pada dasarnya, sebagaimana dikatakan Kepala Dishubkominfo Purnama Jaya (sebagaimana dikutip dari Kabar Handayani.com) tujuan pengoperasian bus perintis tersebut adalah untuk memberi kemudahan akses transportasi bagi siswa sekolah. “Bus perintis juga telah beroperasi di Kecamatan Gedangsari sejak tiga tahun silam,” imbuh Purnama.
Ia menambahkan, sebelum adanya trayek umum yang masuk ke daerah terpencil, bus perintis tetap akan beroperasi. Apabila sudah ada operator bus yang sudah beroperasi ke rute tersebut, maka Dishub akan menarik kembali bus perintis.
“Jika sudah ada perkembangan untuk trayek angkutan umum beroperasi, bus perintis akan ditarik dan ditempatkan ke daerah lain yang dirasa sangat membutuhkan,” imbuhnya.
Ia berharap, adanya bus perintis baik di Gedangsari maupun Sokoliman mampu membantu warga yang membutuhkan jasa transportasi. “Kami akan mengkaji ulang untuk trayek kendaraan umum pada tahun ini dan akan mengkaji kembali wilayah mana saja yang memerlukan sarana transportasi,” pungkasnya.
Nah, apa pun namanya, siswa-siswa saya tetap menganggapnya sebagai Bis sekolah. Pagi-pagi sekali anak-anak kami telah menunggu di Halte akhir sebelum turunan daerah Clongop. Lalu, mereka ke sekolah. Jam 6 pagi anak-anak kami telah sampai.
Terakhir.... inilah wajah ceria anak-anak kami yang sangat terbantu dengan keberadaan bis sekolah. Jam 6 pagi mereka telah siap di sekolah menuntut ilmu.