Mohon tunggu...
Bain Saptaman
Bain Saptaman Mohon Tunggu... Administrasi - guru

aku adalah ..Musik....liverpool...the beatles...kopi....sepeda..vegetarian...... "AKU BERONTAK....maka aku ADA"....

Selanjutnya

Tutup

Catatan Artikel Utama

Bertemu Teman Lama... Jangan Senang Dulu!

27 Maret 2015   18:23 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:54 8624
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1427455315931757820

Bagaimana perasaan anda ketemu dengan teman lama yang telah lama berpisah? Tentunya ada rasa senang, haru dan puas.... Ingin rasanya bercerita kembali mengenang masa-masa lalu saat bersama. Kenangan manis dan pahit pun tak terlewatkan. Namun, terkadang ada hal yang kita LUPAKAN saat bertemu teman lama......Apa itu?

Simak ilustrasi berikut

“seorang teman guru tahun lalu mengikuti PLPG di sebuah hotel di di Yogyakarta. Peserta sangat banyak hingga dibagi menjadi beberapa gelombang. Saat sesi kuliah, tak dinyana sang dosen adalah teman kuliah saat di kampus. Bahkan satu kelas! Saat istirahat sang teman langsung mendekati sang dosen yang sedang menempuh S3 tersebut seraya menyapa dan memanggil

“kelingan aku pora (masih inget saya)?”

“Siapa ya?”

“Aku ....(sambil menyebut nama) koncomu sak kelas (temenmu sekelas)pas kuliah”

“Oh ya?”

“Kowe sak iki wis top. Dadi dosen. S3 maneh (kamu sekarang dah ngetop. Jadi dosen. S3 lagi”

“hmmmmm....oh ya?”

....

Dst...dst

Banyak pertanyaan yang disampaikan dan hanya dijawab “SEADANYA” seperti Oh ya...oh ya. Tak perlu waktu lama akhirnya teman saya TERSADAR sambil membatin

“She is NOT she used to be...” (dia sekarang sudah beda...)

........................................

Dari cerita di atas, ada yang harus kita ingat saat bertemu teman lama:

1.

Bersikap biasa dan wajar sambil membaca situasi.

Terkadang, orang yang SANGAT DEKAT dengan kita dulu tidak lagi sama seperti yang kita bayangkan. Ada banyak faktor penyebab seperti: perbedaan kedudukan/jabatan (seperti yang dialami teman saya. Beliau yang HANYA guru dan teman lamanya sudah menjadi DOSEN plus S3). Euforia bertemu teman lama jangan terlalu diumbar. Ya, kalau sesuai dengan apa yang kita harapkan. Kalau tidak, maka hanya MALU yang kita dapat. Jadi, tak perlu menganggap diri kita adalah BAGIAN PENTING dari kehidupan teman lama kita tersebut

2.

Tahu diri dan berpikir positif.

Apabila hasrat ingin ber-“reuni” ternyata Gagal, langsung ambil langkah mundur teratur. Tak usah memaksa DIA untuk mengingat siapa kita!! Percayalah, kita masih punya banyak teman lain. Bukan Cuma dia yang sudah jadi orang top. Jangan pernah merasa menyesal apalagi berpikiran negatif. Anggaplah

“mungkin dia sedang sibuk...”

“Mungkin dia temannya banyak...jadi tidak ingat dengan saya”

3.

Tak semua orang peduli dengan Masa Lalu

Nahhh...bagi sejumlah orang, bertemu teman lama adalah hal mengasyikkan. Apalagi dalam ajaran agama ada istilah menyambung hubungan/tali silaturahmi. Sebaliknya, bagi sejumlah orang lain, bertemu teman lama itu adalah hal “tidak menyenangkan”. Karena baginya hidup itu ya apa yang sekarang, bukan mengenang masa lalu. Jangan pernah memaksakan teman lama kita untuk mengenang masa-masa yang menurut kita “manis”. Bisa saja dia memandang sebaliknya, yaitu.....Merepotkan!!!!

4.

Teman Lama kita bukanlah Menteri SUSI PUDJIASTUTI

Dalam salah satu tayangan di TVOne beberapa waktu lalu, ada momen mengharukan saat Menteri Susi bertemu dengan teman lama saat SMA  yang telah berpisah 30-an tahun. Teman yang bahasa Jawanya Medog tersebut adalah teman Kos di Jogjakarta. Saat diingatkan, Susi langsung memeluk sang teman erat-erat dengan penuh haru. Susi mungkin CUMA lulusan SMP yang jadi menteri jadi beliau merasa

“saya Cuma orang biasa sama seperti yang lain”

Lihat saja videonya di sini


..............................

Selain secara NYATA, pertemuan secara MAYA dengan teman lama pun bisa terjadi. Meski, efek “malu”-nya lebih kecil. Oleh karenanya sebelum kita “BERTEMAN” lagi dengan teman lama kita, hendaklah kita....

1.

Mengecek profilnya lebih dulu. Apakah dalam pertemanannya ada teman-teman seangkatan yang lain. Kalo ada berarti teman lama kita memang masih ingat kenangan lama

2.

Mempelajari statusnya. Status kadang menunjukkan siapa pemiliknya. Kita bisa melihat sifat/sikap seseorang. Serius atau tidak. Suka pamer atau tidak. Kenthir atau tidak (siapa ya???). Kalo kita anggap ada banyak persamaan dengan kita, bolehlah kita jadikan teman. Tapi, jangan langsung kita ADD.

3.

Kirim pesan atau inbox. Tak perlu panjang, cukup mengingatkan tentang siapa kita dengan bahasa yang meyakinkan namun SOPAN. Andai inbox kita sudah terjawab dan dia pun ingat siapa kita, bolehlah kita tambahkan sebagai teman.

Penulis pun saat bertemu teman lama di dunia maya melakukan hal tersebut. Alhamdulillah, teman-teman SD, SMP dan SMA masih banyak yang ingat dan menerima pertemanan saya. Meski, ada satu dua yang hanya “lupa”.......

.........................................

So, ingatlah

“Jangan pernah memaksa teman lama untuk mengingat siapa kita....... Siapa tahu kita Cuma masa lalu yang telah dikuncinya RAPAT-RAPAT”

Apa yang pernah anda lakukan saat bertemu teman lama???

...............................

Poentjakgoenoeng, 27-3-15

tumben guwe nulis serius n panjang???

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun