Jogja emang kaya sama peninggalan purbakala bernama Candi . Bahkan ada guyonan (apa malah beneran?) bahwa andaikan jalan Jogja-Solo dikeduk, maka isinya Candi semua. Entah, yang jelas Jogja sebagai Surga Candi memang tak terbantahkan.
Salah satu candi yang sering jadi destinasi wisata saya bersama teman dan keluarga adalah Candi Ijo, yang dikenal sebagai Candi tertinggi di Jogja sekitar 410 meter di atas permukaan laut. Disebut Candi Ijo karena memang dikelilingi oleh rerumputan nan luas sehingga nampak menghijau. Candi utamanya berhadapan dengan tiga Candi perwara yang disebut Trimurti (Brahma, Wishnu dan Syiwa).
Dari candi yang berada di desa Sambirejo Prambanan ini, kita bisa melihat pemandangan kota Jogja plus Bandara adisucipto dengan jelas. Jadi, tidaklah aneh, kini Candi yang dibikin pada sekitar abad ke 10 ini sudah banyak dikunjungi wisatawan dalam maupun luar Jogja terutama di saat liburan. Tentunya, wisatawan akan terus bertambah seiring adanya “Candi Baru”.
Candi Baru????
Ya ... dengan telah selesainya renovasi atau pemugaran Candi yang terletak di bagian bawah. Saat saya berkunjung pertama 3 tahun lalu masih berupa Pondasi.
kata bapak Satpam penjaga Candi. Merenovasi sebuah candi bukan hal mudah, apalagi Murah. Bantuan dari UNESCO tentu sangat dinantikan. Hingga akhirnya, Tersusunlah sebuah Candi Baru seperti ini.
“Kok batu candinya banyak yang POLOS (tanpa ukiran relief)?”