Mohon tunggu...
Bain Saptaman
Bain Saptaman Mohon Tunggu... Administrasi - guru

aku adalah ..Musik....liverpool...the beatles...kopi....sepeda..vegetarian...... "AKU BERONTAK....maka aku ADA"....

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Ada Candi Baru di Komplek Candi Ijo...

7 Februari 2016   22:26 Diperbarui: 7 Februari 2016   22:36 333
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

Jogja emang kaya sama peninggalan purbakala bernama Candi . Bahkan ada guyonan (apa malah beneran?) bahwa andaikan jalan Jogja-Solo dikeduk, maka isinya Candi semua. Entah, yang jelas Jogja sebagai Surga Candi memang tak terbantahkan.

Salah satu candi yang sering jadi destinasi wisata saya bersama teman dan keluarga adalah Candi Ijo, yang dikenal sebagai Candi tertinggi di Jogja sekitar 410 meter di atas permukaan laut. Disebut Candi Ijo karena memang dikelilingi oleh rerumputan nan luas sehingga nampak menghijau. Candi utamanya berhadapan dengan tiga Candi perwara yang disebut Trimurti (Brahma, Wishnu dan Syiwa).

Dari candi yang berada di desa Sambirejo Prambanan ini, kita bisa melihat pemandangan kota Jogja plus Bandara adisucipto dengan jelas. Jadi, tidaklah aneh, kini Candi yang dibikin pada sekitar abad ke 10 ini sudah banyak dikunjungi wisatawan dalam maupun luar Jogja terutama di saat liburan. Tentunya, wisatawan akan terus bertambah seiring adanya “Candi Baru”.

Candi Baru????

Ya ... dengan telah selesainya renovasi atau pemugaran Candi yang terletak di bagian bawah. Saat saya berkunjung pertama 3 tahun lalu masih berupa Pondasi.

“Masih menunggu dana”

kata bapak Satpam penjaga Candi. Merenovasi sebuah candi bukan hal mudah, apalagi Murah. Bantuan dari UNESCO tentu sangat dinantikan. Hingga akhirnya, Tersusunlah sebuah Candi Baru  seperti ini.

Ya, hasil kerja keras para arkeolog dibantu para pekerja yang tak kenal lelah

Mungkin bagi yang “kurang paham” masalah percandian akan bertanya

“Kok batu candinya banyak yang POLOS (tanpa ukiran relief)?”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun