Manusia adakah mahluk sosial yang artinyadia harus berinteraksi dengan orang lain.
Bahkan, terkadang, dalam urusan keuangan pun manusia memerlukan orang lain juga.
Mengapa bisa terjadi? Karena setiap orang memiliki penghasilan yang tidak sama besarannya.
Jadi, mau tidak mau dia harus meminjam atau istilahnya berhutang.
Hutang dapat kita kategorikan menjadi 2. Yakni,
Hutang pada sebuah lembaga keuangan (Bank) dan hutang pada perseorangan.
Hutang pada lembaga keuangan (bank) status hukumnya sangat jelas
Karena ada perjanjian hitam di atas putih dan pelunasannya pun jelas tertulis
Karena bisa dengan potong gaji (untuk pegawai)
Lalu. Bagaimana dengan hutang ke pada perseorangan (bukan rentenir)
Apakah ada kiat-kiat khusus yang harus diperhatikan?
Jelas ada… karena dalam berhutang KEPERCAYAAN adalah hal paling utama
1.
Banggalah jika permintaan hutang kita dikabulkan.
Kenapa?
Itu artinya kita masih DIPERCAYA orang lain
Bayangkan, ketika permintaan hutang kita ditolak dimana-mana.
Teman menolak
Saudara menolak
Tetangga menolak
Bahkan bank-bank pun ikutan menolak karena kita sudah tak dipercaya
Sungguh menyakitkan
2.
Sebelum berhutang, pastikanlah kita sudah memiliki dana yang dipakai untuk melunasi hutang tersebut. Misalkan seorang PNS, tentunya awal bulan adalah tanggal yang sangat dinantikan.
Jangan sekali-kali berhutang dengan modal nekat.
Artinya, kita tak memiliki sumber dana jelas untuk pengembalian.
Bisa-bisa mengarah pada permusuhan pribadi karena dianggap ingkar janji
3.
Bayarlah hutang sebelum jatuh tempo.
Aneh? Tidak !!
Inilah trik yang saya pakai pada saat membangun rumah bebeberapa tahun lalu
Kenapa?
Ini diperlukan agar kepercayaan orang terhadap kita semakin TEBAL/BESAR
Hari Sabtu, harus mambayar tukang dan Bank tutup.
Terpaksa meminjam tetangga. Saya janji mengembalikan tanggal 20 Februari
Alhamdulillah sebelum tanggal tersebut, yaitu tanggal 18 Februari
Hutang sudah saya lunasi.
Tetangga saya senengnya bukan main dan malah kaget.
Kenapa kaget?
Karena hutang identik dengan MOLOR atau TELAT bayar.
Setelah itu, proses hutang menghutang kian lancar…
Bahkan bisa hutang sampe 3-4 kali. Buktikan saja
4.
Berhutanglah untuk keperluan produktif
Hutang bukan gaya hidup. Ini harus dicamkan
Namun, hutang memang terkadang tak bisa dihindarkan.
Jangan berhutang demi membeli barang demi kesenangan semata
Belilah barang yang produktif.
Sepeda motor misalnya. Yang dapat dipakai untuk ojeg
5.
Hutanglah hanya jika perlu dan mendesak
Apa artinya?
Jangan sekali-kali berhutang hanya untuk MAKAN….
Kalo ini anda lakukan anda akan terlibat
GALI LUBANG TUTUP LUBANG
Berhutang di tempat lain untuk menutup hutang yang ada
Dan ini akan terus berlangsung sepanjang hidup kita
Atau pake istilah temen saya….
Hidup tanpa HUTANG seperti langit tanpa bintang
Terlalu banyak hutang, keluar bintangnya…..
………..
Siap mau berhutang? Buktikan saja …
……………
Poentjakgoenoeng, 18-11-2012
Gambar: masarmy.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H