Pemilu Usai.....diikuti geger Ujian Nasional. Pada saat Ujian Bahasa Indonesia muncul soal dengan bacaan atau wacana tokoh sekaligus capres dari PDII-P, Jokowi.
Ada yang bilang pencitraan, Ada yang bilang kebangetan seraya berkata
“apa bedanya dengan Order Baru?”
Dan pihak kemendiknas sendiri telah mengeluarkan statement bahwa soal itu dibuat sejak tahun lalu. Jauh sebelum Jokowi nyapres. Nah lo.....
Dan tadi siang, TVOne menyiarkan reportase langsung wawancara dengan salah satu siswa di Jakarta tentang pendapat mereka atas muncyulnya teks Bahasa Indonesia dengan tokoh Jokowi. Si siswi berkata
“Aneh ya......Soalnya gak nyambung banget...diajarin juga enggak”
Mendengar jawaban itu anak, saya Cuma tersenyum.....
Tersenyum melihat ULAH TVOne yang ingin memojokkan Jokowi. Namun, sayang TVOne SALAH PILIH SISWA......
Kenapa salah pilih? Dari jawaban siswi, nampak sekali si siswi tersebut TIDAK PAHAM SKL (standar Kompetensi Kelulusan) Bahasa Indonesia yang harus dikuasainya. Salah satu kompetensi itu berbunyi
“Membaca Memahami secara kritis berbagai jenis wacana tulis/teks nonsastra dan nonteks (berbentuk grafik/tabel) artikel, tajuk rencana, laporan, karya ilmiah, teks esai, biografi, pidato, dan berbagai jenis paragraf (naratif, deskriptif, argumentatif, eksposisi, dan persuasif).”
Dan salah satu indikatornya adalah
“Menentukan isi/keteladanan/keistimewaan dalam teks biografi tokoh”
Nah...jadi, adanya teks Jokowi dalam UN BUKANLAH sebuah kesalahan. Hanya kebetulan Beliau yang dipakai sebagai tokoh. Mungkin tahun depan, bisa saja Ical, Mahfud atau bahkan Prabowo sebagai tokoh di dalam soal UN. Kalau DUNIA saja mengakui prestasi Jokowi, kenapa kita mencak-mencak tidak mengakuinya?
Pesan saya:
Buat si siswi....
Belajar yang baik.......Baca SKL dan Indikator ujian. Dan yang terpenting: Jangan mau DIKADALIN TVOne.
Anda malah keliatan Bodohnya dengan komentar seperti itu......!!!!!
Misalkan, saat Guru menjelaskan tentang negara ASEAN dengan contoh negara Indonesia dan Malaysia. Tahu-tahu saat Ujian, yang keluar adalah tentang negara Filipina....Apakah dirimu mengatakan belum diajarkan????????"
Filipina juga ASEAN...itu artinya anda harus belajar sendiri denganMEMBACA !! Tidak harus menunggu penjelasan Guru. Palagi ngandaloin berita TVOne...hahahahah
Buat TVOne:
Maaf.....upaya anda menjelakkan Jokowi GAGAL TOTAL.....Saya tahu, TVOne dan ANTV punya kepentingan dalam hal ini. Apalagi kalau bukan Capresnya sendiri....ARB.....
Mau kampanye hitam, Silakan ...tapi yang CERDAS ya? Hahahahahhahaah
............................
Poentjakgoenoeng, 16=4=14
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H