Ibu Isman:
Maaf pak Dusmin......
Isman memanjat bukan karena tak ada kerjaan. Justru dia jatuh saat bekerja. Isman itu anak baik. Sejak bapaknya meninggal, Dia sering mendapat upahan tetangga memanjat kelapa dan mencarikan rumput. Terkadang dia juga ikut kerja proyek pembangunan jalan di desa sebelah sepulang sekolah. Uangnya diberikan ke saya Pak Guru.
Dan...kini Isman jatuh. Tak ada yang membantu saya Pak.......sekolah pun dia tak bisa karena jauh. Padahal dia ingin jadi dokter katanya.....
Pak Slamet:
Pak Dusmin........Bapak mendengar?
Tegakah bapak meninggalkan pelajaran alias membolos sementara anak seperti Isman ini harus berjalan berkilo-kilo melintasi bukit berbatu dan tanah becek untuk sampai sekolah? Ingat Pak...tidak semua anak kita CUMA jadi buruh dan pelayan toko Pak. Contohnya Isman ini. Masih kah bapak ingin membunuh semangat dan cita-citanya?
Pak Dusmin hanya diam...lalu didekatinya Isman
“Maafkan bapak ya Isman.......lekas sembuh ya Nak. Bapak akan setia menantimu di kelas. Tiada lagi Pak Dusmin yang pemalas dan bolosan..............................................”
.................................................................
.................................................................