Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 02 Sandiaga Salahudin Uno, dalam lawatan ke Sulawesi Utara untuk menyapa masyarakat sekaligus mengunjungi kantor Sinode Gereja Mahesi Injili di Minahasa (GMIM) di Tomohon, Sulawesi Utara. beberapa waktu lalu.
Dalam kunjungan tersebut yang dilakukan untuk menjalin silahturahmi lintas agama serta mengajak seluruh komponen bangsa atas rasa persatuan dengan penuh kebahagian untuk membangun Indonesia antara umat beragama serta menjaga kedamainan selama proses Pemilihan Presiden 2019.
Lawatan Sandi ke kantor Sinode Gereja Mahesi Injili di Minahasa (GMIM) di Tomohon, Sulawesi Utara. Disambut hangat oleh para petinggi pengurus GMIM Pdt. Evert Tangel (Sekretaris BPM GMIM), Pnt. dr. Pricilia Tangel (Penatua/Ketua Pemuda Sinode GMIM), Pdt. Frangky Kalalo (Sekretaris Depertemen Pembinaan Sinode GMIM), Pdt. Pondaag (Sekretaris Departemen Penggembalaan Sinode GMIM), Pdt. Lucky Tumbelaka (Sekretaris Departemen Pekerja GMIM Sinode GMIM), Pdt. Daud Kaunang, Sekretaris Departemen Pelayanan Khusus Sinode GMIM) dan Pdt. Melki Tamaka, (Sekretaris Departemen Litbang dan Kearsipan Sinode GMIM).
Para pengurus GMIM juga memberikan apresiasi atas kedatangan Sandi di Kantor GMIM serta ungkapan terimah kasih atas penghargaan yang dilakukan oleh pasangan Capres dan Cawapres Prabowo-Sandi, dengan berkomitmen untuk mau mengambil bagian dalam pemerintahan maupun legislatif dalam kelanjutan NKRI.
Silahtuhrami ini juga membuktikan bahwa Prabowo-Sandi mengedepankan keberagaman serta golongan untuk semua warga negara Indonesia untuk mensejahterahkan serta memperlihatkan keberagaman  di Indonesia adalah anugerah.
Jadi bukan hanya muslim yang mendukung tapi juga non muslim juga memberikan dukungann kepada Capres-Cawapres 02, apalagi GMIM juga menjadi salah satu gereja terbesar di Indonesia dengan jumlah 845 ribu lebih pengikut di seluruh Indonesia.
Ini juga alasannya Sandi mengunjungi GMIM sebagai bentuk tanggung jawab bagi dirinya untuk memberikan respon positif pada umat Kristen yang telah menjadi bagian sejarah perjalanan bangsa Indonesia atas sumbangsih membangun negeri.
Sementara dalam pelaksanaan Pilpres 2019 mendatang Prabowo-Sandi tidak ingin memecah belah bangsa, tapi mempersatukan semua karena Indonesia lahir dan tumbuh dari tenun kebangsaan, serta menggambarkan kehidupan NKRI meskipun berbeda-beda kita tetap satu untuk Republik Indonesia.
Ini sebagai wujud keberagaman kita melihat perbedaan itu sebagai aset, yaitu lokomotif untuk terus membangun bangsa agas tidak terjadinya kesenjangan yang nyata serta membangun lapangan pekerjaan dan harga-harga kebutuhan pokok yang stabil dan terjangkau.
semoga ini awal persatuan beragaman bangsa Indonesia semakin kuat dan tidak ada lagi antara golongan mendapatkan diskrimisi, karena tujuannya saat ini adalah membangun dan menjadikan Indonesia adil dan makmur.
Salam Anak Perbatasan.