Mohon tunggu...
baim mukhsin
baim mukhsin Mohon Tunggu... wiraswasta -

manusia biasa yang selalu berusaha untuk lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Patung "Cebol Sultan Hasanuddin di Bandara Makassar

14 Oktober 2011   01:46 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:59 1574
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya sebenarnya cukup mengapresiasi Patung Sultan Hasanuddin di Bandara Makassar, selain menjadi ciri khas Bandara yang memang di beri nama Badar udara Sultan Hasanuddin, juga menjadi icon masyarakat Sul-Sel. Walaupun banyak yang menyoal masalah anggaran pembuatan patung yang luar biasa mahal yang menghampiri 7 Milyar,  tapi itu soal lain yang juga patut di perbincangkan.

Setelah melihat wajah patung yang sementara dalam tahap penyelesaian akhir, ternyata sungguh sangat jauh dari bayangan kita tentang karakter Sultan Hasanuddin seorang Raja yang gagah perkasa.

Dengan bentuk Badan yang terlalu gemuk dan cebol, wajah yang tua dengan mata sipit tak menggambarkan sedikit pun keperkasaan dan kejantanan, ditambah pakaian yang dari kejauhan seakan-akan memakai rok perempuan. Yang paling memprihatinkan adalah penutup kepala (passapu) yang jatuh padahal "passapu" seorang bangsawan harus tegak mancerminkan karakter yang tegak dan lurus. "passapu seorang bangsawan adalah hal yang mendasar dan mutlak untuk tegak dan sangat menyalahi aturan adat setempat.

Patung tersebut harus di rubah total, jangan nantinya menjadi bahan olok-olokan orang lain yang tidak mengerti tentang Sultan Hasanuddin, apalagi Bandara merupakan pintu masuk bagi orang yang berkunjung ke Makassar. Anak-anak kita nantiya akan bertanya apa Sultan Hasanuddin adalah manusia cebol yang diangkat jadi Raja di Gowa. ini tidak bisa dibiarkan, semua elemen masyarakat harus menolak.

Saya jadi bertanya-tanya dalam hati kenapa hal ini tidak dipersoalkan oleh Pemda setempat, apalagi Gubernurnya dari Gowa yang saya tahu sangat menghormati dan mengagung-agunkan Sultan Hasanuddin sebagai pahlawan besar.

Sabagai orang dari Sul-sel mari kita menolak bersama sebelum patung Memalukan ini di resmikan...

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun