Mohon tunggu...
bkp kelompok 26 pakusari
bkp kelompok 26 pakusari Mohon Tunggu... Penulis - Pakusari Jember

Menggali aset demi kepentingan bersama

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

KKN Kolaboratif 28: Delegasi Penerus Pembuatan Wayang di Desa Tanjung Rejo

31 Agustus 2022   17:25 Diperbarui: 31 Agustus 2022   17:26 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

TANJUNG REJO, -- Tanjung Rejo merupakan salah satu yang melestarikan budaya asli Indonesia. Salah satunya adalah Wayang. Bukan hanya melestarikan pagelaran wayang saja, tetapi juga melestarikan pembuatan wayang itu sendiri.

Salah satu pembuat wayang yang terkenal di Desa Tanjung Rejo adalah Heri Yadi (50). Ia mengaku bahwa ia sudah membuat wayang diajari oleh sang kakek dan ayah dan dilakukan sejak ia masih kecil. "Membuat wayang ini sudah lama sekali. Hal ini merupakan kegiatan turunan dari nenek moyang yang awalnya tinggal di Kediri," ujarnya.

Heri Yadi bukan hanya membuat wayang saja, namun ia juga sering mengikuti pagelaran wayang, dari menjadi dalang hingga menjadi pengrawitnya. Ia mengaku bahwa ia sudah membuat ratusan wayang untuk banyak pagelaran wayang di Indonesia. "Kalo wayang sudah buat ratusan saya. Karena saya buat kalo lagi tidak ada kegiatan," ucap Heri.

Pembuatan wayang ini memakan banyak waktu sesuai dengan jenis wayang yang dibuat. Jangka waktu pembuatan bisa dari 1 minggu hingga 1 bulan lebih. Heri menambahkan bahwa, "pembuatan wayang itu semakin rumit, semakin lembut, semakin lama, ya semakin mahal juga harganya."

Bahan yang dipakai dapat pembuatan wayang adalah kulit kerbau atau sapi yang sudah dikeringkan. Cat yang digunakanpun merupakan cat khusus untuk wayang. 

"Cat yang digunakan itu cat khusus yang didatangkan dari Solo karena kaluau menggunakan sembarang cat tidak akan sebagus ini hasilnya. Bahkan catnya ada yang mengandung emas asli di dalamnya," tambah Heri dengan memegang wayang buatannya. (ata/rmd/KKN K28)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun