Mohon tunggu...
Bahry Bahry
Bahry Bahry Mohon Tunggu... lainnya -

kompasianer biasa, pegawai biasa, rakyat biasa :)\r\n\r\n"kekurangan adalah jalanku untuk selalu belajar dan belajar sampai akhir".

Selanjutnya

Tutup

Politik

SBY Tidak Bersalah!!!

12 Maret 2010   12:25 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:28 274
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

ini bukanlah sebuah pembelaan. jangan salah prasangka dahulu. karena saya tidak melakukan pembelaan kepada siapaun termasuk kepada bapak Presiden yang saya hormati. akan tetapi saya hanyalah melakukan analisis sederhana terhadap gejolak sosial politik yang berkembang di masyarakat.

mari cerdaskan masyarakat dengan wacana dan gagasan ide yang segar. semoga bermanfaat.

saya mencoba mengangkat tema ini karena merasa tergelitik dengan fenomena sosial di masyarakat. dimana "cap" terhadap SBY bersalah sudah begitu mendalam dan hampir merusak akal sehat kita semua. ditambah juga dengan "dagang" elit politik untuk kekuasaan yang memanfaatkan gerakan rakyat. berhati-hatilah "penumpang" gelap.

analisis saya yang pertama tentunya adalah kemenangan SBY dalam pemilu 2009 dimana 50% rakyat INDONESIA secara de facto mendukung dia. ingat de facto. suara rakyat berbicara untuk mendukung dia. maka keputusan yang diambil SBY adalah melalui persetujuan rakyat INDONESIA yang memilihnya. data KPU mengatakan lebih tepatnya 60,80% rakyat Indonesia mendukung SBY. maka SBY tidak bersalah...

kedua. koalisi besar yang dia galang sungguh "setia" di pemerintahan. dan dia akan selalu aman dari pemakzulan selama rakyat (yang dibuktikan dengan dukungan pilpres dan parpol yang berkoalisi di parlemen) dan partai tidak berkhianat, karena mereka (partai) yang haus kekuasaan. bukan SBY. jadi SBY masih tidak bersalah..

ketiga. jika melihat sepak terjangnya selama ini, baik pendidikan dan keluarganya,  SBY memiliki kecerdasan diatas rata-rata sehingga seorang SBY ketika menghadapi konflik maka dia akan memiliki banyak pertimbangan dan tentunya strategi yang baik. dan tentunya latar belakang dan keharmonisan keluarga memuat SBY menjadi pemimpin yang baik dimata masyarakat. ingat, isu selama ini belum bisa terbukti tentang keterlibatan dia di beberapa kejadian genting bangsa ini.

keempat. dalam kaitannya dengan keputusan dia selama ini, SBY tentu tidak salah karena dia mengasumsikan pada konteks yang lebih umum dan dia memilih orang-orang yang tepat dalam kabinetnya untuk mengambil keputusan walaupun akhirnya SBY mengakui bahwa dia tidak tahu menahu terhadap keputusan penyelamatan century dll. sekali lagi dia "hanya" pemimpin yang harus mengkoordinasikan menterinya. karena dia selalu rapat koordinasi, dan mendapatkan laporan. sehingga dalam kasus belakangan ini dia mulai dibuat kerepotan oleh keputusan yang merugikan dia. dan dia sudah terpilih kedua kalinya (2004 dan 2009) untuk "melanjutkan" kepemimpinan dia pertanda rakyat masih percaya kepada dia. jangan salahkan SBY dong....

kelima. lingkaran istana yang keruh dan penjilat. SBY dipusingkan oleh pengembosan internal karena orang-orang yang berada didalamnya saling serang dan berdampak dalam kinerja dia sebagai Presiden RI.jika dia berhasil membangun "citra" dimata masyarakat, maka tidak begitu dengan para pembantunya. ada yang berkedok dan pura-pura, ada juga yang hanya ABS (asal bapak senang). jangan salahkan SBY lagi, karena laporan yang sampai ke dia hanya berisi perkembangan positif saja.

maka dari kelima analisis sederhana dan terkesan sempit itu, saya memberikan kesimpulan sederhana juga bahwa,

SBY tidak bersalah JIKA:

1. rakyat masih dominan mendukungnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun