hari ini aksi heroik berlanjut. bak dalam pertempuran di game counter strike, media massa elektronik memberikan liputan langsung segerombol orang sekitar 10-15 orang yang menggunakan helm dan kacamata, tutup muka, pelindung dada, pelindung lutut dan siku dan tentunya alat utamanya adalah senapan.
mereka seolah berkejaran dengan musuh yang sungguh sangat berbahaya. dobrak pintu, acungkan senjata, pecahkan kaca dan lumpuhkan lawan. mirip sekali dengan game kegemaran saya itu. tetapi kali ini lakon ini menjadi nyata dan berlebihan.
disisi lain, sang jendral bintang 4 memimpin langsung konfrensi pers menjelaskan secara detail apa peran dari orang-orang yang ditangkap tersebut. detail dengan hasil penyitaan barang-barang, sasaran teror serta nama dan andil dibalik jaringan teror di Indonesia. lengkap dengan fotonya dan data diri masing-masing pelaku.
inilah hal yang menarik pengamatan saya beberapa minggu belakangan ini. ketika kasus Susno duadji merebak ke masyarakat, sang jendral bintang 4 seolah bungkam dan enggan mengomentari sepak terjang mantan anak buahnya itu. bahkan dalam beberapa kesempatan, dia secara eksplisit ikut meramaikan "penyerangan" terhadap mantan anak buahnya, Susno Duadji dengan statement dia baik di DPR maupun di depan media massa tentang persiapan POLISI menangani Susno. dan dia sangat irit untuk berkomentar tentang tuduhan markus yang ditudingkan oleh Susno terhadap institusi yang dipimpinnya. bahkan sang jendral bintang 4 itu, lebih banyak menyerahkan urusan jawab menjawab dengan media massa ke anak buahnya di humas mabes polri.
tapi kini, lihatlah dengan mata terbuka. manakala konfrensi pers tentang TERORIS, sang jendral bintang 4 dengan senyum palsunya tampil dihadapan media massa, seolah-olah dia ingin mengatakan kepada rakyat indonesia bahwa : TERORIS lebih PENTING daripada KORUPSI!!!
entahlah... semoga presiden SBY membuka kembali janji dia ketika kampanye, kira-kira apa yang lebih penting dari dua hal tersebut dan kemudian mengingatkan jendral tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H