Mohon tunggu...
Bahrul Ulum SSos
Bahrul Ulum SSos Mohon Tunggu... Mahasiswa - Volunteer I Marketing Communication I Amil & Nazhir I ISF Activist

Truth Enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Filosofi Gotong Royong

13 Desember 2024   16:10 Diperbarui: 13 Desember 2024   16:10 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Filosofi Gotong Royong di Indonesia

Gotong royong merupakan salah satu nilai inti dalam budaya Indonesia yang mencerminkan semangat kebersamaan, solidaritas, dan kerja sama dalam masyarakat. Istilah ini berasal dari bahasa Jawa, di mana "gotong" berarti memikul atau bekerja, dan "royong" berarti bersama-sama. Filosofi ini telah menjadi landasan dalam berbagai aspek kehidupan sosial, politik, dan ekonomi masyarakat Indonesia.

Makna dan Nilai Gotong Royong

  1. Kebersamaan: Gotong royong menekankan pentingnya bekerja bersama tanpa memandang perbedaan status sosial, agama, atau suku. Hal ini mencerminkan prinsip persatuan dalam keberagaman (Bhinneka Tunggal Ika).

  2. Kepedulian Sosial: Praktik ini mengajarkan pentingnya saling membantu, terutama dalam situasi sulit, seperti membantu tetangga yang mengalami musibah atau bekerja bersama untuk membangun fasilitas umum.

  3. Tanggung Jawab Kolektif: Dalam gotong royong, hasil yang dicapai dianggap sebagai tanggung jawab dan keberhasilan bersama, yang mempererat ikatan sosial antarindividu.

  4. Warisan Budaya: Gotong royong bukan hanya praktik, tetapi juga tradisi yang diwariskan dari generasi ke generasi, mencerminkan akar budaya Indonesia yang kaya akan nilai kebersamaan.

Implementasi Gotong Royong

  1. Kehidupan Desa: Di banyak desa, gotong royong diwujudkan melalui kegiatan seperti membangun jalan, membersihkan lingkungan, atau menyiapkan acara adat.

  2. Pembangunan Nasional: Nilai gotong royong tercermin dalam semangat kerja sama antara pemerintah dan masyarakat dalam pembangunan, seperti program padat karya atau pembangunan infrastruktur.

  3. HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
    Lihat Sosbud Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun