Mohon tunggu...
Bahrul Ulum SSos
Bahrul Ulum SSos Mohon Tunggu... Mahasiswa - Volunteer I Marketing Communication I Amil & Nazhir I ISF Activist

Truth Enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Filosofi Gotong Royong

13 Desember 2024   16:10 Diperbarui: 13 Desember 2024   16:10 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gotong royong perbaikan jalan dilingkungan kampung (dok)

Respon terhadap Bencana: Dalam situasi bencana, masyarakat Indonesia kerap menunjukkan gotong royong dengan menggalang bantuan, mengevakuasi korban, dan memulihkan daerah terdampak.

Relevansi Gotong Royong di Era Modern

Meskipun perkembangan teknologi dan individualisme semakin menonjol, nilai gotong royong tetap relevan. Di era digital, gotong royong dapat diwujudkan dalam bentuk crowdfunding, relawan online, atau kerja sama komunitas virtual. Hal ini menunjukkan bahwa semangat gotong royong dapat beradaptasi dengan perubahan zaman tanpa kehilangan esensinya.

Kesimpulan

Gotong royong adalah cerminan dari karakter bangsa Indonesia yang inklusif, peduli, dan berorientasi pada kesejahteraan bersama. Melestarikan nilai ini berarti menjaga identitas dan kekuatan sosial yang menjadi modal utama dalam menghadapi tantangan masa depan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun