"Kita tidak bisa merubah waktu, namun hanya mampu mengatur prioritas"Â
Bahrul ulumsyah merupakan mahasiswa perantauan asal Riau yang hijrah untuk menimba ilmu pada studi Magister Psikologi profesi di salah satu universitas jogjakarta, yakni Universitas Ahmad Dahlan. Ketidak menjalani masa pengabdian keprofesian di PT INKA Persero, Bahrul menyelingi waktunya dengan aktivitas positif bersepeda bersama komunitas penggiat sepeda yang ada di kota Madiun, Jawa Timur.
Singkat cerita tepat pada tahun 2020 awal dihadapi masa Pandemic (Covid-19), sehingga dihadapi dengan tanatangan yang berkelit untuk menuntaskan program kemagisteran yang diembaninya. Setelah menyelesaikan proses pengabdian diperusahaan pembuatan kereta api tersebut, Bahrul mencoba untuk "semangat dan bangkit" meskipun dihadapi dengan cobaan lain, dimana "Ayahnya terkena penyempitan saluran empedu", hal demikian menuntut Bahrul harus balik ke Riau untuk membantu merawat selama ayahnya menjalani pengobatan hingga dioperasi untuk proses penyembuhan. Meski demikian iya mengupayakan tugas utama yang menjadi prioritasnya dalam pendidikan keprofesian yang dijalaninya, upaya tersebut dimulai ketika Ayahnya istirahat sehingga tidak mengganggu ketenangannya dalam menulis laporan dan pembuatan Thesis.
Selanjutnya, setelah Ayahnya diperbolehkan pulang dan dirawat dirumah, Bahrul menyempatkan waktu untuk olahraga denga bersepeda bersama komunitas penggiat sepeda. Karena dengan bersepeda akan menambah imun atau daya tahan tubuh untuk melawan Covid-19, selain itu menjalin tali silaturahmi sesama penggiat sepeda. Hal demikian menjadi aktivitas rutin hingga menjadi kebiasaannya untuk berolahraga. Tidak hanya bersepeda, Bahrul juga menyelingi olahraga lainnya yaitu Lari, Renang.
Perjuangan Bahrul dalam menuntaskan program Magister Psikologi Profesi dihadapi dengan lika-liku yang sempat membuatnya ingin mundur untuk tidak menyelesaikan pendidikan, namun ia menemukan titik balik hingga tersadar akan Perjuangan "Orang Tua jauh lebih besar". Motivasi tersebut membuatnya bangkit dan bertahan dalam penulisannya hingga pada akhirnya layak menjalani "Sidang Thesis (Magister) dan Sidang Himpsi (Himpunan Psikologi Indonesia)".
Perlu digaris bawahi Bahwa "Prioritas" merupakan urutan penting dalam menyelesaikan tugas atau masalah tertentu. Prioritas ditentukan berdasarkan nilai-nilai atau tujuan yang ingin dicapai, dalam konteks pengambilan keputusan, prioritas dapat membantu seseorang untuk memilih solusi yang paling efektif dan efisien dalam mencapai tujuan yang diinginkan.
Motivasi terhebat adalah ketika seseorang memiliki tujuan yang jelas, memiliki keyakinan yang kuat untuk mencapai tujuan tersebut, dan memiliki semangat yang tinggi untuk mengatasi rintangan dan tantangan yang muncul di sepanjang jalan.
Teruntuk mereka yang selalu menerbangkan namaku dalam Do'a, yang mengucap lirih kepada yang Mahakuasa, Perihal Kesuksesanku dan Keberhasilanku. Selama masih ada kata "Berjuang", aku "Pastikan" aku akan selalu pilih kata itu.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H