Mohon tunggu...
Humaniora

Kehebatan Alqur'an dalam Dunia Modern

13 September 2016   14:18 Diperbarui: 13 September 2016   14:21 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Seirimg dengan perkembangan kemajuan sains dan teknologi barat, nilai-nilai agama bagi kalangan ilmuan barat. agama adalah penghalang kemajuan karena beranggapan jika ingin maju agama tidak boleh lagi mengurus masalah -masalah yang berkaitan dengan dunia politik dan sains. revulusi industri di inggris dan revulusi sosial politik di prancis pada tahun ke dua abad ke 18 merupakan titik awal pencerahan menuju peradaban modern . hal inilah yang mengantarkan barat mencapai sukses luar biasa dalam pengembangan teknologi masa depan. sedangkan , umat islam malah mengalami kemunduran sistematik dalam alur peradabannya. 

sejak kejadinya pencerahan di eropa. perkembangan ilmu-ilmu rasional dalam semua bidanmg kajian sangat pesat dan hampir keseluruhannya di pelopori oleh ahli sains dan cendikiawan barat. akibatnya , ilmu yang berkembang dibentuk dari acuan pemikira filsafat barat yang di pengaruhi oleh sekularisme dan materialisme. sehingga konsep penafsiran dan makna itu sendiri tidak bisa terhindar dari pengaruh pemikirannya. umat islam mempelajari sains barat tanpa menyadari ilmu ilmu barat sehingga umat islampun terjatuh dalam hegemoni barat dan proses ini mengakibatkan esensi peradaban islam semakin tidak berdaya di tengah kemajuan peradaban barat.

Namun pada ada masa pembaharuan, perkembangan ilmu pengetahuan mengalami kemajuan, hal ini dapat dilihat diberbagai negara, seperti Turki, India, Mesir. Sultan Muhammad II (1785-1829) dari kesultanan Turki Usmani, melakukan berbagai usaha agar umat islam dinegaranya dapat meguasai ilmu pengetahuan tegnologi. Usaha-usaha tersebut seperti melakukan modernisasi dibidang pendidikan dan pengajaran dengan memasukkan kurikulum pengetahuan umum pada lembaga-lembaga pendidikan islam, medndirikan lembaga pendidikan "makbekti ma-arif" untuk mencetak tenaga-tenaga ahli bidang penterjemah, medirikan perguruan-perguruan tinggi dibidang kedokteran, militer dan teknologi. Setelah kesultanan Turki dihapuskan, dengan presiden pertamanya Mustafa Kemal At Aturk, pendiri Turki modern (1881-1938), maka kemajuan Turki dibidang ilmu pengetahuan dan ternologi terus meningkat.

Dalam bahasa Arab sendiri istilah islamisasi ilmu pengetahuan dapat dikenal dengan "islamiyyat al ma-rifat" dan dalam bahasa disebut dengan "islamization of knowledge". Islamisasi ilmu pengetahuan sendiri merupakan istilah pendeskripsian berbagai usaha dan pendekatan tentang etika islam dengan berbagai bidang pemikiran modern.

menurut para ahli yakni al faruqi islamisasi ilmu pengetahuan adalah menuangkan kembali pengetahuan sebagai mana yang dikehendaki oleh islam . yaitu dengan memberikan definisi baru , mengatur data , mengevaluasi kembali kesimpulan-kesimpulan dan memproyeksikan kembali tujuan-tujuannya.

kemudian menurut al-attas islamisasi ilmu pengetahuan  sebagai proses pembebasan atau pemerdekaan. sebab ia melibatkan pembebasan roh manusia  atas jasmaninya dan proses ini menimbulkan keharmonisan dan kedamaian dalam dirinya sebagai fitrahnya.

Kemudian menurut Mulyadi Kartanegara, islamisasi ilmu pengetahuan merupakan naturalisasi sains (ilmu pengetahuan) untuk meminimalisasi dampak negatif pada jaman modern ini.

Seorang dokter ahli beda berbangsa perancis bernama Bucalle yang beralih menjadi spiritual, dia menjadi orang terkenal didunia islam dengan diterbitkannya buku "La Bible Coran at la science" (The Bible, The Qur'an and science atau Bibel, Qur'an dan sains modern). Dari pembahasan bukunya itu, dia menelaah keontetikan teks suci Al-Qur'an, kemudian dia mengkonfrontasikannya dengan Bibel, dan dia mengambil suatu kesimpulan akhir bahwa Al-Qur'an dalam hal keontetikan teksnya lebih munawatir dibanding dengan Bibel, hal ini berkaitan dengan perkembangan sains di dunia kontemporer. Dengan merujuk beberapa ayat yang ada didalam Al-Qur'an dan juga Bibel dengan mengaitkannya dengan sains modern dan hasil kesimpulannya bahwa Al-Qur'an memiliki kesesuaian dengan fakta ilmiah sains modern, dan sementara  Bibel masih banyak kelemahannya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun