Mohon tunggu...
bahruddin1109
bahruddin1109 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sejarah Universitas Pendidikan Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Memahami Sejarah Melalui Media Audio Visual

26 Desember 2024   12:32 Diperbarui: 26 Desember 2024   12:32 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Proses belajar mengajar yang dilakukan guru tidak terlepas dari penggunaan media pembelajaran pada mata pelajaran yang sedang diajarkan, karena media dalam pembelajaran mempunyai peran yang perlu diperhatikan untuk memaksimalkan proses pembelajaran. Penggunaan media dapat membantu dalam menyampaikan pesan dari orang yang memberi pesan kepada orang yang menerima pesan baik berupa perangkat lunak maupun perangkat keras. Selanjutnya, Suryani dan Agung (2012) mengatakan bahwa arti dari media pembelajaran adalah bahan, alat, atau Teknik yang dipakai dalam proses pembelajaran. Media pembelajaran digunakan dengan tujuan supaya proses pemberian informasi yang diberikan oleh guru kepada siswa dapat berlangsung secara tepat guna dan berdaya guna. Media pembelajaran menjadi salah satu hal yang sangat dibutuhkan dalam proses belajar mengajar. Hal tersebut disebabkan oleh pengunaan media bukan hanya sebagai alat bantu mengajar, namun lebih menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam proses pembelajaran.

Keterbatasan sumber sejarah yang hanya berdasar pada sumber teks tertulis saja, kadang kadang membuat sejarawan merasa kesulitan dalam melakukan penulisan sejarah terutama yang menyangkut tentang aspek aspek kehdupan sehari hari masyarakat biasa. Untuk mengatasi permasalahan semacam itu perlu adanya suatu alternative sumber sejarah yang logis logis dalam mengembangkan nalar berpikir sejarawan untuk mengembangkan kajian kajian historiografi yang menarik. Permasalahan diatas dapat diberikan solusinya dengan pemanfaatan audio visual sebagai sumber sejarah. Tentunya dengan kaitannya dengan penyajian, harus menggunakan metodologi yang tepat serta dikemas dengan sedemikian rupa sehingga menjadi suatu kajian sejarah yang menarik. Salah satu caranya yang dapat ditempuh adalah dengan menggunakan kajian media film.

Sebagai sebuah proses, banyak aspek yang tercakup dalam sebuah film, mulia dari pemain, prosuksi, latar belakang peristiwa, kronologis wktunya, penonton, dan sebagainya. Film juga identic sebagai hasil karya kolektif yang melibatkan sejumlah orang. Dalam proses pembuatannya, pada dasarnya film merupakan komoditi jasa kreatif untuk dinikmati masyarakat luas. Dinilai dari sudut pandang manapun, film adalah acuan otentik tentang berbagai hal, termasuk perkembangan sejarah suatu bangsa. Film merupakan karya cipta manusia yang berkaitan erta dengan berbagai aspek kehidupan. Fungsi lain tentang film adalah sebagai media informasi. Seperti hal dengan buku atau karya cetak lainnya, yaitu fotografi, rekaman suarau, lukisan atau karya seni lainnya, film merupakan media pengantar informasi kepada masyarakat. Informasi yang tersaji dalam sebuah film memberikan pengetahuan baru bagi masyarakat. Banyak aspek yang dapat disajikan dalam sebuah film, misalnya: alur cerita, karakter tokoh atau pemain, gaya Bahasa, kostum, ilustrasi music, dan setting. Apapun jenis atau temanya, film selalu meninggalkan pesan moral kepada masyarakat yang dapat diserap dengan mudah, karena film neyajikan pesan tersebut secara nyata. Gambar hidup yang ditampilkan di film memberikan dampak yang berbeda dari untaian kata kata sebuah buku. Mencerna sebuah film sangat strategis dijadikan media komunikasi bagi masyarakat banyak, terutama untuk mengkaji peristiwa yang dilakukan oleh orang orang biasa yang banyak mengandung unsur sejarah. Di samping sebagai media komunikasi, film juga merupakan dokumen sosial, karena melalui film masyarakat dapat eilhat secara nyata apa yang terjadi di tengah tengah masyarakat tertentu pada masa tertentu. Melalui film kita tidak hanya dapat melihat gaya Bahasa atau mode pakaiana masyarakat, tapi juga dapat menyimak bagaimana pola piker dan tatanan sosial masyarakat pada era tertentu. Sesuatu yangsulit kita bayangkan jika membaca sebuah buku, dengan mudah dapat disajikan di film.

Film mempunyai posisi yang sangat penting bagi sejarah dan harus dilestarikan. Hanya saja baru sekitar tahun 1900 para sejarawan menyadari akan pentingnya film menjadi sumber sejarah. Sumber sejarah itu tidak harus berdasarkan pada keterangan dari pelaku sejarah secara langsung, akan tetapi kesaksian itu bisa melalui perantara alat mekanis seperti kamera, tape, dan lain sebagainya. Media film ini harus dilestarikan dengan baik, hal ini mempunyia alasan bahwa film adalah salah satu bukti sejarah yang dapat dicerna oleh masyarakat secara mudah. Sebuah film dikatakan lestari jika film tersebut tetap dapat diakses dan dimanfaatkan masyarakat sebagai acuan dalam mempelajari sejarah atau budaya bangsa. Film tersebut harus berada dalam jangkauan masyarakat, ditempat yang dapat dengan mudah diakses. Film seharusnya diperlakukan sama dengan koleksi buku, yang dengan mudah dapat diperoleh di perpustakaan, menjadi milik public karena film juga mengandung nilai sejarah yang sangat tinggi. Hanya saja model film film yang masuk dalam kategori media sejarah merupakan sejarah film film yang dalam penyusunannya sesuai dengan metode dan kaidah kesejarahan. Karena dewasa ini model film film banyak yang dimodifikasi atau dikemas sedemikian rupa sehingga mengurangi keaslian dari sebuah peristiwa sejarah. Mereka, penyaji film hanya mempunyai pertimbangan yang kuat mengenai factor hiburan saja, dan mengesampingkan keaslian dari peristiwa sejarah itu sendiri. Berbagai kalangan dari akademis harus bisa mengakomodir dari media film ini sebagai media sejarah. Pihak akademisi mulai sekarang harus berusaha mengembangkan film sebagai media sejarah yang otentik dan seimbang dengan sumber sejarah yang lain baik berupa buku, arsip tertulis maupun sumber sumber yang lain. Media film juga telah saatnya untuk dipublikasikan secara umum, baik di perpustakaan, maupun di beberapa tempat yang berkaitan dengan tempat tempat yang mengoleksi sumber sumber sejarah.

Sebagai bukti pendukung secara objektif, pembelajaran sejarah dengan menggunakan media film sangat menarik, dan bahwa film sejarah berpotensi menyajikan car acara baru untuk memahami masa lalu, dan sebagai onsekuensinya, mereka juga menyajikan car acara baru untuk memahami masa kini. Dengan demikian, film sejarah dapat menumbuhkan minat ilmiah yang luar biasa yang mencakup berbagai focus penelitian dan subjek yang sangat berguna dalam memperluas wacana tentang identitas nasional dan ingatan sejarah nasional. Dengan demikian agar supaya film sejarah dapat mewujudkan tujuan pembelajaran sejarah yang dikehendaki, maka Collingwood menyarankan perlunya enam aspek yang harus diperhatikan yaitu ilmu pengetahuan, kronologis, kausalitas peristiwa, impoisasi, manajemen kelas, dan alur cerita yang menarik.

Peranan media film dalam pembelajaran sangat penting karena melalui film dapat membentuk Pendidikan karakter individu. Cerita cerita yang diasjikan dalam film mengandung pesan pesan sehingga dapat dicontoh dan diimplementasikan dalam kehidupan. Film adalah salah satu media yang paling tepat digunakan dalam pembelajaran, nilai nilai yang ada dalam film membawa arus perubahan karakter individu. Film yang baik dan berkarakter dapat dijadikan suatu bahan ajar dalam proses pembelajaran karena akan berdampak pada perkembangan Bahasa. Kemampuan mengolah informasi dengan penerapan media film dalam pembelajaran sejarah memiliki keterkaitan sendiri dalam proses pembelajaran sebab dengan penampilan media film dapat dimanfaatkan sebagai media penyampai pesan informasi yang efektif.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun