Mohon tunggu...
bahri sabil
bahri sabil Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 PERBANKAN SYARIAH

saya berkuliah di universitas islam negeri maulana malik ibrahim malang program studi perbankan syariah s1

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Moderasi Beragama di Indonesia

1 November 2023   22:46 Diperbarui: 1 November 2023   22:50 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

  Indonesia merupakan negara yang terletak di benua Asia bagian Tenggara dan Indonesia termasuk salah satu negara terluas di Dunia yaitu menduduki peringkat  ke 15 di dunia dengan total luas 1,9 juta km persegi, dan negara Indonesia termasuk kedalam daftar negara paling padat di dunia dan menduduki posisi keempat setelah Amerika Serikat. Populasi penduduk di negara 37 provinsi ini mencapai 276 juta jiwa. Rata-rata pertumbuhan Indonesia termasuk tinggi  yaitu 1,00 persen per tahun dikarenakan banyaknya penduduk yang ada di Indonesia sangat berdampak besar atas keberagaman baik itu keberagaman suku, bahasa, dan agama, Indonesia memiliki lebih dari 300 kelompok etnik atau suku bangsa lebih tepatnya terdapat 1.340 suku bangsa di tanah air, dan terdapat suku besar di Indonesia yaitu suku: Jawa, Sunda, Batak, Madura, Betawi, Minangkabau, Bugis, Melayu. Dan tentunya Indonesia pasti memiliki keberagaman Agama, Dan di negara Indonesia ini terdiri dari Agama: Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, Khonghucu. Dan tentunya kita sebagai ummat beragama harus menghormati agama lain bagaimana cara kita dalam menghormati agama? Yaitu dengan menanamkan yang Namanya moderasi dalam keagamaan dan didalam essai ini saya membahas tentang Moderasi Beragama Di Indonesia.

Pengertian Moderasi Beragama

Istilah moderasi berasal dari Bahasa Latin dari kata moderatio yang bermakna kesedangan  atau dapat juga bermakna sebagai bentuk penguasaan diri dari seorang individu untuk tidak melakukan sikap yang berlebihan maupun kekurangan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata moderasi memiliki dua arti yaitu pengurangan kekerasan dan penghindaran keekstriman. Pemahaman ini juga sejalan dengan arti kata moderasi dalam bahasa Arab, yang dikenal dengan kata wasath atau wasathiyah yang memiliki makna yang sama dengan tawassuth yang artinya pertengahan. Dengan ini, moderasi beragama dapat dimaknai sebagai sikap yang tidak berlebihan atau tidak ektrim terhadap satu agama tertentu. Atau dengan kata lain moderasi beragama berarti sikap yang seimbang antara mengamalkan ajaran agama sendiri dan menghormati adanya praktik agama yang lain.

Dalam konteks beragama, moderasi beragama berarti cara pandang, sikap dan perilaku selalu mengambil posisi di tengah, selalu bertindak adil dan tidak ekstrim dalam beragama. Dengan ini dapat dikatakan bahwa moderasi beragama merupakan unsur kunci untuk menciptakan iklim toleransi dan kerukunan dalam hidup bersama. Sikap ini merupakan jalan tengah yang dapat menghindarkan para pemeluk agama dari sikap yang tidak baik, penistaan atas agama lain, dan lain-lain oleh sebab itu kita sebagai ummat beragama wajib menanamkan sikap moderatif dalam keagamaan karena sangat memiliki banyak manfaat salah satunya dapat menciptakan suasana yang aman, damai, tenang dan Sentosa.

Prinsip Dasar Moderasi Beragama

Dalam mewujudkan moderasi  agama yang baik tentunya harus memiliki yang Namanya prinsip-prinsip yang baikdan berikut ini prinsip-prinsip yang menurut saya harus ada dalam moderasi beragama yaitu:

Prinsip adil dan berimbang: Adil berarti sikap yang tidak berat sebelah atau tidak memihak pada salah satu pihak saja. Sedangkan prinsip seimbang digambarkan sebagai sikap, cara pandang maupun komitmen yang menjunjung tinggi keadilan dan persamaan. Hal tersebut berarti dalam praktik hidup bersama di tengah keberagaman agama tidak boleh memandang bahwa ajaran agamanya yang paling benar (superioritas) tetapi juga harus terbuka terhadap agama lainnya.

Prinsip toleransi: Prinsip inimemiliki arti bahwa dalam kehidupan yang beragama dibutuhkan sikap menghormati dan menghargai keberadaan agama lain dengan cara memberi ruang, tidak mengganggu orang lain dalam mengekspresikan keyakinannya serta bersikap terbuka.

Prinsip egaliter: Prinsip ini dipahami sebagai sederajat atau bersifat sama. Ini berarti bahwa setiap orang memiliki persamaan derajat atau memiliki harkat dan martabat yang sama tanpa harus saling membedakan antara satu dengan yang lainnya baik itu jenis kelamin, ras, suku bangsa dan sebagainya.

Prinsip musyawarah: Prinsip ini dapat berarti saling bertukar pendapat, saling menjelaskan atau berunding untuk mencapai suatu kesepakatan demi menyelesaikan suatu persoalan. Prinsip ini bertujuan untuk mencapai tatanan masyarakat yang demokratis, selain itu melalui musyawarah setiap orang lebih menghargai dan menghormati pendapat orang lain tanpa harus bersikap sewenang-wenang dan memaksa orang lain untuk mengikuti pendapat atau keinginannya.

Prinsip lurus dan tegas: Prinsip ini memiliki makna sebagai penempatan segala sesuatu pada porsinya, melaksanakan hak dan memenuhi kewajiban setiap orang secara proposional. Prinsip ini sendiri merupakan tindak lanjut dari prinsip keadilan untuk bersikap ditengah-tengah atau seimbang, Moderasi beragama menekankan pentingnya sikap seperti menghormati dan menghargai setiap orang, menghormati dan menghargai pendapat orang lain, bersikap toleransi terhadap keyakinan, suku, budaya, ras, golongan dan bentuk sikap lainnya. Atau dengan kata lain, bentuk-bentuk moderasi beragama merupakan perwujudan dari nilai-nilai moderasi beragama dalam kehidupan sehari-hari kepada siapa, dimana dan kapan saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun