Mohon tunggu...
Bahren Nurdin
Bahren Nurdin Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Pemerhati pendidikan dan sosial silakan kunjungi blog saya: www.bahren13.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kantor Pos di Jambi Mengecewakan

26 Agustus 2015   05:26 Diperbarui: 26 Agustus 2015   07:12 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

Saya hari ini benar-benar kecewa dengan layanan yang diberikan kantor pos Indonesia provinsi Jambi. saya bermaksud mengambil salah satu dokumen penting yang saya butuhkan. saya membawa no resi pengiriman. setelah saya berikan no resi maka, lebih kurang dialognya begini;

Pos : Maaf pak, dokumen bapak sudah dengan Pak Pos. Tapi Pak Posnya sudah dua hari gak masuk, sakit.

saya: trus solusinya apa dong, Buk? saya memerlukan dokumen itu hari ini.

Pos: Ya tunggu Pak Posnya masuk pak.

saya: waduh. apa tidak ada kebijakan lain? bagaimana jika Pak Posnya sakitnya lama? Bagaimana (maaf) jika Pak Posnya meninggal? Sampai kapan saya harus menunggu? Apa tidak ada solusi lain?

Pos: Tidak pak, namanya juga sakit.

Saya: Ya, saya tahu. sakit itu manusiawi, dan tidak ada orang yang bisa menolak sakit. Tapi ini persoalan manajemen. Ini perusahaan negara! siapa pimpinan kalian? saya mau bertemu. (saya sudah tidak nyaman dengan layanan yang diberikan. petugas nampak melayani setengah hati. menjawab seadanya, dengan muka 'ditekuk'. Layanan yang sangat buruk untuk sebuah Costumer Service).

Pos: (menelfon seseorang menggunakana telfon kantor. kemudian mengutus anak magang ke dalam. sekembalinya anak magang). Gak bisa, Pak. kunci locker dengan Pak Pos.

Saya: (saya sudah benar-benar kecewa dengan layanan yang diberikan. ujian kesabaran saya betur-betul 'diujung tanduk'. saya hanya tidak abis pikir, mengapa kantor sebeser ini tidak ada solusi untuk hal yang sepele tersebut. bukankah Pak Posnya punya atasan? Apa salahnya atasarannya (supervisor mungkin) punya kunci serep atau master-key sehingga dalam kasus tertentu bisa mengambil kebijakan. Memalukan!)
jika tidak ada kebijakan, minta maaf saya kasih kalian solusi dan sampaikan ke pimpinan kalian, kalian yang bongkar lockernya, atau saya!

Pos: (kembali menelfon seseorang. dan saya dengar kalimatnya "Bapaknya marah, Pak. Dengan layanan yang jelek itu kemudian dia berkata). Sebentar ya pak.

Saya menyabarkan diri dan duduk di kursi tunggu. Tidak lama kemudian datanglah salah seorang petugas lain dari dalam dan dengan wajah marah pula, sama sekali tidak bersahabat, ternyata membawa dokumen saya. Dengan tanpa rasa bersalah, tanpa minta maaf, berkata "ini dokumen Bapak".

Mengapa layanan publik harus selalu seperti ini? Mengapa harus dengan 'nada keras' dulu baru serius dicarikan.

Kesimpulannya, kan dokumennya sebenarnya ada! Jika saya tidak sedikit 'memaksa', entah sampai kapan dokumen itu sampai ke tangan saya. Nunggu Pak Posnya sehat?, Lah jika tidak sehat gimana?

Mana makna slogan "UNTUK ANDA KAMI ADA"? atau diganti saja slogannya "Untuk Anda KECEWA kami ada"!

Sebagai masyarakat, jika ada manajemen POS INDONESIA membaca tulisan ini, MOHON DIBENAHI. Berikanlah layanan kepada masyarakat dengan HATI dan HATI-HATI. Katanya POS Indonesia mau berubah? Ubahlah layanan kepada masyarakat. Terima kasih.

(Kawan-kawan  masyarakat dunia maya yang punya link atau kenalan manajemen Pos Indonesia di mana pun berada, demi perbaikan, MOHON SAMPAIKAN TULISAN INI).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun