Mohon tunggu...
Bahran Andang
Bahran Andang Mohon Tunggu... Konsultan - Pemerhati Budaya Inovasi dan Social Enterprise

Chairman INDEFO (Social, Politic and Economics Research)

Selanjutnya

Tutup

Politik

Anas di Ujung Tanduk?

18 Oktober 2012   04:16 Diperbarui: 24 Juni 2015   22:43 810
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Seiring dengan tingginya intensitas KPK memeriksa para pihak yang dianggap terlibat dan mengetahui peran Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum dalam kasus Hambalang, SBY, sebagai Ketua Dewan Pembina PD nampaknya sudah mulai memasang strategi untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk tatkala Anas digelandang KPK dan dijadikan tersangka. Tentu SBY dan beberapa petinggi di Partai ini sudah sangat gerah menerima konsekuensi akibat yang ditimbulkan oleh berlarut-larutnya gonjang-ganjing berbagai kasus korupsi oleh para kadernya.

Ketua KPK Abraham Samad sudah mengindikasikan adanya perkembangan signifikan dalam kasus Hambalang. Dikatakannya bahwa tersangka kasus Hambalang terus didalami dan berjanji akan memberikan kejutan terkait penyidikan kasus korupsi proyek pembangunan pusat pelatihan dan sekolah olahraga nasional di Hambalang Bogor. "Perkembangan Hambalang, Insya Allah mudah-mudahan akan ada yang mengejutkan kita semua," kata Abraham di gedung KPK, Jakarta, Selasa, 9 Oktober 2012. Menurutnya, pemanggilan saksi-saksi dan pendalaman hasil penyidikan korupsi proyek Hambalang berupa pengadaan barang dan jasa serta aliran dana proyek senilai Rp2,5 triliun, terus dikembangkan dan pada akhirnya KPK menetapkan tersangka berikutnya.

Dari penjelasan Ketua KPK, nampaknya tidak terlalu sulit bagi publik untuk membaca kearah mana gerangan bola liar kasus Hambalang tersebut terus bergulir. SBY, meskipun terkesan diam pastilah memiliki informasi yang kuat, siapa yang akan menjadi tersangka KPK berikutnya. Berdasar informasi yang berkembang diberbagai media, publikpun dengan mudah dapat menilai bahwa Anas-lah yang kemungkinan besar menjadi tersangka kasus Hambalang berikutnya.

Beberapa kalangan petinggi Demokrat merasa sangat risau dan gamang akan keterpurukan Partai Demokrat oleh berbagai kasus korupsi yang melibatkan para kadernya, baik di legislatif maupun di pemerintahan. Kelemahan soliditas dikalangan mereka sudah jelas terlihat. Bahkan seorang Ruhut Sitompul yang dulu sangat dekat dengan Anas secara terang-terangan meminta Anas untuk mengundurkan diri dari Ketua Umum agar bisa konsentrasi menghadapi pemeriksaan KPK.

Semua ini menjadi pertanda bahwa posisi Anas kini di ujung tanduk. Terakhir, beberapa kebijakan strategis Partai Demokrat sudah tidak melibatkan peran Anas dalam pengambilan keputusannya, termasuk penentuan Dede Yusuf sebagai calon gubernur Jawa Barat sudah menihilkan peran seorang Anas Urbaningrum. Namun penulis  memerediksi bahwa ketika Anas dijadikan tersangka maka justru babak baru kehancuran Demokrat baru dimulai karena Anas sangat detil mengetahui "isi perut" Partai yang didirikan oleh SBY ini.

salam,

Bahran Andang

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun