Mohon tunggu...
Bahran Andang
Bahran Andang Mohon Tunggu... Konsultan - Pemerhati Budaya Inovasi dan Social Enterprise

Chairman INDEFO (Social, Politic and Economics Research)

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Menantang Zaman

31 Maret 2017   14:35 Diperbarui: 1 April 2017   06:34 259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Jiwa-jiwa penantang zaman..

Ketika aku terjaga...

Pikiranku terbelenggu dan jantungku berdegup kencang...

Sayup-sayup terdengar suara gemercik air dipancuran bambu memecah kesunyian malam...

Teringat bahwa esok hari aku mesti merajut  renda baju anakku yang usang...

Kembali kuterlelap, menanti kembali hadirnya mimpi-mimpi yang terpenggal...

Jiwa-jiwa penantang zaman...

Pagi ini, sinar mentari menyeruak, menembus tirai dari kisi-kisi jendela rumahku yang lapuk...

Kucoba membuka mata, menatap pepohonan berselimut embun...

Kaki-kaki bergetar, mengayun langkah, menepis galau dan kebosanan

Rasanya aku tak mampu lagi mendiami bumi yang semakin sesak dan penat...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun